Terkini.id, Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hendrawan Supratikno menanggapi Massa aksi aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) yang membentangkan spanduk bertuliskan ‘Jokowi mundur’.
Hendrawan menyebut tuntutan mahasiswa dan buruh mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi mundur sebagai hal yang lucu dan menggelikan. Ia bahkan menilai tuntutan tersebut tidak jernih.
“Dalam perspektif konstitusi, tuntutan tersebut lucu, bahkan menggelikan. Ini berarti menuntut rakyat Indonesia yang sudah memilih Presidennya secara langsung lewat pemilihan yang demokratis,” kata Hendrawan.
Selain itu, Hendrawan menyarankan mahasiswa dan buruh, misalnya, mempersiapkan kapasitas adaptif bagi masyarakat yang mulai memasuki hidup normal pascapandemi. Hal lain yang bisa dilakukan, sambungnya, membangun organisasi rakyat yang solid dalam gotong royong.
“Singkatnya, salah minum obat sehingga cara berpikirnya tidak jernih. Lebih baik energi berlebih yang kita miliki digunakan untuk krida-krida kerakyatan,” katanya. Dikutip dari CNN. Jumat 29 Oktober 2021.
- RPG Doakan Annisa Terpilih di DPRD Makassar Pemilu 2024
- Warga Harapkan Adanya SMP di Rappokalling, RPG: HUT Makassar ke416 Harusnya Sudah Dibuatkan
- Mustagfir Sabry Moses kembali bertarung ke DPRD Makassar
- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto Resmi Gabung di PDIP
- Pemerintah Kucurkan Rp28 Miliar Bantuan Keuangan ke PDI Perjuangan, Hasto: Untuk Operasional
Sebelumnya, Massa aksi dari kelompok buruh, mahasiswa, serta masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) membentangkan spanduk bertuliskan agar Jokowi mundur.
Spanduk tersebut dibawa massa dalam aksi yang mereka lakukan di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis, 28 Oktober 2021 kemarin. Massa menilai Jokowi gagal menyejahterakan rakyat di tahun ketujuh atau keduanya bersama Wapres Ma’ruf Amin.
“Hari ini kita dari buruh akan menyatakan pandangan politiknya,” kata salah seorang melalui mobil komando.