Terkini.id, Jakarta – Komisaris PT Pelni, Dede Budharto alias Kang Dede menanggapi informasi yang tersebar di Grup WA “Dakwah dan Politik” bahwa warga Cina diberi kesempatan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).l di Indonesia.
Kang Dede mengatakan bahwa informasi menyesatkan ini adalah framing dari gerombolan sumbu pendek.
Dilihat dari tangkapan layar grup WA yang dibagikan Kang Dede, dibagikan informasi bahwa di Indonesia, lebih dari satu juta warga Cina juga diberi kesempatan untuk ikut tes PNS.
“Astagfirullah warga Cina dikasih kesempatan untuk jadi PNS, padahal rakyat Indonesia masih banyak nganggur. Ya Allah, cabutlah dan runtuhkan rezim ini,” demikian bunyi pesan dalam grup WA tersebut.
Bersama narasi menyesatkan ini, dibagikan pula tautan berita berjudul “1,4 Juta Warga China Ikut Tes PNS 2021, Persaingan Ketat”.
- Putin Sebut Xi Jinping Sebagai Sahabat Terkasih dan Berharap Berkunjung ke Moskow
- Xi Jinping Kirimkan Ucapan Selamat Tahun Baru ke Vladimir Putin
- Dokter Lisa: Kalo Disuruh Cintai Arab Apa Cina, Gue Mending yang Mancung daripada Pesek
- Diserang Usai Singgung Orang Cina, Helmi Felis: Maunya Hina Yaman dan Arab, Giliran Cina Dibahas, Ngamuk
- Bandingkan Rendang Babi Dengan Masakan China dan Bali, Abu Janda: Karena Orang Cina Sama Bali Gak Mabok Agama
Nampak pula keterangan bahwa pesan tersebut telah dibagikan berkali-kali.
Untuk diketahui, berita dari JPNN itu sebenarnya berbicara soal tes PNS di Cina, bukan di Indonesia.
Namun dipelintir seolah Pemerintah Indonesia memberikan kesempatan bagi warga Cina untuk ikut tes PNS.
“Beritanya sih sudah benar terjadi di China tapi karena framing gerombolan sumbu pendek, Group WA dakwah menjadi Group WA SONTOLOYO,” kata Kang Dede melalui akun Twitter resminya pada Kamis, 2 Desember 2021.
Dilansir dari JPPN, sekitar 1,42 juta warga Cina bersaing ketat memperebutkan 31.200 posisi sebagai PNS di Negara Panda tersebut untuk formasi tahun 2021.
Dikabarkan bahwa jumlah pelamar PNS tahun ini meningkat 40 persen dibandingkan tahun lalu, demikian Badan Pelayanan Sipil Nasional (NCSA) dikutip media setempat, Senin, 30 November 2021.
Adapun para pelamar PNS di Cina ini telah menjalani tes selama dua jam pada Minggu pagi, 29 November 2021, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait matematika, logika, analisis, dan pengetahuan umum.
Selain itu, tiga jam berikutnya, para peserta melanjutkan ujian menulis esai hingga sore hari.
Di antara posisi yang lowong di 75 instansi pusat dan 23 instansi cabang, persaingan paling ketat adalah posisi di Prefektur Ngari, Daerah Otonomi Tibet, dengan gaji dan peningkatan karier yang lebih menjanjikan.
Pelaksanaan ujian PNS digelar dengan menerapkan protokol kesehatan anti-Covid-19 secara ketat.
Para pelamar yang mengikuti tes di beberapa tempat, seperti Beijing, Shanghai, dan Jiangsu, harus menunjukkan hasil negatif tes PCR yang berlaku dalam 48 jam terakhir.