UAS: Pendapat Saya Mensupport Orang-Orang Politik Sehingga Dia Duduk Jadi Wali Kota
Komentar

UAS: Pendapat Saya Mensupport Orang-Orang Politik Sehingga Dia Duduk Jadi Wali Kota

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Ustadz Abdul Somad (UAS) menyatakan berkat dukungan dari dirinya, beberapa orang berhasil menjadi pejabat tinggi suatu daerah.

UAS mengatakan bahwa dirinya tidak ikut turun dan bergabung dalam dunia politik Indonesia.

Namun jika seseorang mendapatkan dukungan dari dirinya, niscaya orang tersebut akan menduduki jabatan yang tinggi di daerahnya.

“Pembahasan yang kedua tentang politik. Jadi beberapa sahabat kurang setuju bahwa saya, saya tidak berpolitik sampai hari ini, tapi pendapat-pendapat saya men-support orang-orang politik sehingga dia duduk menjadi wali kota, beberapa tempat saya men-support menjadi gubernur,” ujar UAS, dikutip dari detik.com, Sabtu 18 Juni 2022.

Walaupun demikian, UAS berujar bahwa ada sebagian kalangan yang merasa keberatan dengan ceramah agama dicampur unsur politik.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Menurut UAS, seorang pendakwah agama di Indonesia nyatanya sejak dahulu selalu berhubungan erat dengan dunia politik.

“Karena bagi kawan-kawan, sahabat-sahabat, ini menodai dakwah. Iya kalau yang di-support ini menang, kalau kalah?” tutur UAS.

“Padahal, kalau kita lihat dalam sejarah itu, Syekh Abdurrauf As-Singkili adalah mufti dari Kerajaan Aceh, artinya berdekatan dengan politik dan kalau kita baca juga Syekh Muhamad Arsyad, mufti Kerajaan Banjar, begitu juga dengan Wali Songo, mereka dekat sekali. Bedanya, mereka mewarnai kekuasaan, bukan mereka diwarnai oleh kekuasaan. Yang dikhawatirkan adalah kita diwarnai oleh kekuasaan,” lanjut UAS.

UAS: Pendapat Saya Mensupport Orang-Orang Politik Sehingga Dia Duduk Jadi Wali Kota
Potret UAS Dalam Acara Kegiatan Silaturahmi dan Musyawarah Nasional 1 Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia 2022 (detik)

Lebih lanjut lagi, UAS mengaku bahwa terjadi simbiosis mutualisme antara dirinya dengan politikus tersebut.

Sebuah kontrak politik dengan persyaratan bahwa UAS akan mendukung kandidat tersebut jika terdapat imbalan berupa pembangunan fasilitas agama di suatu daerah.

“Prinsip saya sederhana saja, kalau saya tausiah di salah satu kabupaten, kota, itu tidak cukup setahun atau keliling ke kecamatan ke desa. Tapi yang kita dukung ini bisa duduk jadi wali kota tentunya ada kontrak politik. Nanti setelah duduk dia akan bangun sekolah tahfiz Qur’an, rumah Qur’an, kemudian salat berjamaah wajib, Baznas dihidupkan,” imbuh UAS.

Sebagai penutup, UAS mengucapkan permintaan maafnya jika dirinya selama ini belum berkontribusi semaksimal mungkin.

UAS juga minta agar para pihak tidak saling menjelekkan satu sama lain.

“Kalau tidak bisa mendoakan paling tidak jangan saling menjelekkan, jangan fitnah dan lain sebagainya. Saya amat sangat mohon maaf kepada guru-guru, sahabat-sahabat, tidak banyak berkontribusi. Mohon maaf atas segala kekhilafan. Akhirnya saya ucapkan tahniah, selamat atas program-program yang sudah dan yang akan datang kita lakukan bersama,” pungkas UAS.

Sebagai informasi, Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) melangsungkan kegiatan Silaturahmi dan Musyawarah Nasional 1 Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia Tahun 2022. 

Acara tersebut bernama Konsolidasi Organisasi Serta Peneguhan Peran JATTI di Kancah Nasional dan Global.

Turut hadir dalam acara ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Ketua MPR yang juga anggota JATTI Hidayat Nur Wahid, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, hingga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla.