Terkini.id, Jakarta – Sebanyak 12.000 personel yang terdiri atas angkatan militer dan relawan bersiap untuk membantu Rusia dalam menjalankan agresi ke Ukraina.
Hal ini disampaikan langsung oleh Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov saat militer Moskow melakukan serangan hari kedua di Ukraina.
“Ini adalah sukarelawan yang siap berangkat untuk operasi khusus kapan saja untuk mengamankan negara dan rakyat kami,” tegas Kadyrov, seperti dikutip dari Tempo.co pada Minggu 27 Februari 2022.
Kadyrov mengatakan tak akan ada pasukan yang dikerahkan hingga Putin yang memberikan perintah untuk menyerang.
Kadyrov menyarankan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk meminta maaf kepada Putin.
- Putin Ungkap Tidak Akan Menyerah Pada Upaya Barat Gunakan Ukraina Untuk Hancurkan Rusia
- Volodymyr Zelensky Nyatakan Terus Lawan Rusia Sampai Menang
- Rusia Tembakan Rudal Jelajah ke Beberapa Kota di Ukraina Selama Jam Sibuk
- Ukraina Temukan Kuburan Massal Lebih dari 440 Jenazah Setelah Berhasil Mengusir Pasukan Rusia di Izium
- Presiden Ukraina Dikabarkan Kecelakaan, Juru Bicaranya Bilang Begini
“Pada kesempatan ini, saya ingin memberikan saran kepada Presiden Zelensky agar dia menelepon Presiden kita, Panglima Tertinggi Vladimir Vladimirovich Putin dan meminta maaf karena tidak lebih cepat.” kata Kadyrov.
Pemimpin Republik Chechnya itu menyarankan hal tersebut kepada Zelensky agar seluruh warga di Ukraina bisa diselamatkan.
“Lakukan untuk menyelamatkan Ukraina. Minta maaf dan setuju untuk melakukan semua kondisi yang diajukan Rusia. Ini akan menjadi langkah paling benar dan patriotik baginya,” ucap Kadyrov.
Sementara itu menurut Menteri Kebijakan Nasional Chechnya, Akhmed Dudayev, tujuan dari adanya kongregasi adalah untuk menunjukkan kesiapan pasukan dalam mengikuti perintah dan mempertahankan tanah air mereka.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
