5 Fakultas di Unhas Siap Akreditasi Laboratorium, Berikut Persiapannya

5 Fakultas di Unhas Siap Akreditasi Laboratorium, Berikut Persiapannya

KH
EP
Kamsah Hasan
Echa Panrita Lopi

Tim Redaksi

Terkini.id, Makassar – Universitas Hasanuddin tengah melangsungkan In House Training Awareness SNI/IEC 1725:2017 yang digagas Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam (Mipa) di Ruang Senat Science Building, Jumat, 27 September 2019.

“Ini salah satu implementasi yang diadakan BSN dengan Unhas. Jadi ini salah satu pelaksanaan ril, nanti akan berkembang dengan mata kuliah soal standardisasi,” kata Kepala Kantor Layanan Teknis BSN Makassar Taufiq Hidayat.

Taufiq mengatakan, persiapan akreditasi laboratorium lumayan panjang lantaran banyak persiapan, antara lain, personil, alat, dan sumber daya keuangan.

“Jadi memang nga cukup dengan waktu sedikit, penyusunan dokumentasi juga cukup banyak,” ungkapnya.

Dia pun memaparkan tahapan proses akreditasi mulai dari kesiapan dokumen, pembuatan dokumen mutu dari level satu (panduan kerja dan formulir), persiapan personil (apakah sudah terlatih atau belum), kemudian pengecekan alat.

Baca Juga

Lantas, kata dia, mendaftar ke Komite Akreditasi Nasional atau KAN melalui website, lalu upload dokumen. Dia mengatakan kalau hal itu sudah lengkap maka langsung akan diaudit.

Menyoal soal akreditasi laboratorium, dia mengatakan secara keseluruhan memang belum ada lab di Unhas yang memenuhi standar.

“Baru 5 fakultas tadi yang mengajukan persiapan,” paparnya.

Ia berharap tak hanya universitas negeri yang menyiapkan akreditasi. Namun, kata dia, swasta juga menyiapkan bidang standarisasi bagian laboratorium atau melalui mata kuliah.

“Apakah dimata kuliah ada standarisasi atau yang lain. Ini memang berawal dari universitas negeri dulu di Sulsel karena belum ada yang terakreditasi laboratoriumnya,” ungkapnya.

Menyoal kendala akreditasi, ia menilai hal itu dari  sumber daya lantaran persiapan akreditasi laboratorium butuh proses.

Senada dengan itu, Putri Irvanna KLT BSN Makassar membenarkan bahwa belum ada universitas terakreditasi di Kota Makassar. Namun, kata dia, dari pemerintah daerah sudah ada yang terakreditasi, semisal, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP), dan Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSM).

“Memang digalakkan laboratorium di universitas Unhas, UNM, dan Universitas Negeri lain,”

Putri memaparkan bahwa nilai laboratorium yang terakreditasi ialah mendapatkan sampel uji dari masyarakat, dari luar, dan dari industri untuk masuk. Ia mengatakan, mereka bisa memberikan sertifikat kalibrasi dan menggunakan logo KAN.

“Untuk mendapatkan sertifikat SNI mereka diuji di laboratorium terakreditasi,” ungkapnya.

Ia mengatakan proses akreditasi memang panjang. Ia menyebut ada pengaturan awal supaya laboratorium  siap diakreditasi, mulai sarana prasarana, sdm, ruang lingkup uji, dan sebagainya.

“Dari situ saja butuh waktu. Kemudian ada namanya proses pendaftaran ke KAN, lalu memberi Assessment mendatangkan auditor untuk melakukan pengujian dan mengecek dokumentasinya. Jadi untuk proses memang berbulan-bulan,” pungkasnya.

Sementara, Dekan Mipa Amiruddin mengatakan, proses in house training merupakan salah satu target kinerja dari rektor tentang akreditasi laboratorium.

Ia mengatakan rektor menugaskan beberapa fakultas yang kemungkinan bisa diajukan untuk mengusulkan akreditasi laboratorium.

“Ada fakultas mipa, farmasi, kesehatan, dan fakultas teknik,” ungkapnya.

Amiruddin mengatakan ada 5 fakultas yang ditugaskan menyusun dokumen untuk akreditasi laboratorium. Ia mengemukakan perihal tahapan yang telah pihaknya rampungkan.

“Sudah melakukan beberapa tahapan, penyusunan dokumen, dokumen mutu sudah selesai, audit internal, dan sudah selesai untuk fakultas mipa, peternakan, kesehatan masyarakat,” paparnya.

Dia pun menyadari bahwa kekurangan saat ini lantaran butuh kalibrasi peralatan yang akan diajukan dan uji banding.

“Kita ingin melihat metode yang digunakan, bagaimana hasil pengukuran maka perlu verifikasi dan validasi data,” ungkapnya.

Dekan Mipa menyebut, setiap pengukuran ada ketidakpastian, sekarang cara menentukan ketidakpastian dari pengukuran, kemudian verifikasi, cara memverifikasi.

“Maka kami undang yang berpengalaman, BSN dari segi manajemen, resiko yang muncul dan peluang yang akan muncul. Terus, pelatihan juga hadirkan BBIHP karena lebih dulu sudah jalan dan banyak sampel masuk di sana,” pungkasnya.

Ia mengatakan, Mipa menjadi penggagas kemudian mewakili universitas dan melibatkan beberapa fakultas. Ia menarget bulan Oktober target sudah terunggah dokumen ke KAN. Tahun ini uji kelayakan dan tahun depan keluar akreditasi.

“Kami bersaing, yang berpotensi akreditasi laboratorium, Mipa, Farmasi, FKM, dan Peternakan,” urainya.

Terkait persiapan SDM, ia menyebut melakukan pelatihan internal dari peralatan yang ada dengan mengundang vendor. Ia pun mengundang pakar yang memang ahli untuk melakukan pelatihan.

Ia berharap ke depan semua personil mulai dari dekan sampai administrasi harus fokus. Karena ini butuh usaha yang luar biasa.

“Memang repot karena melibatkan banyak orang, jadi komitmen yang paling utama,” pungkasnya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.