Terkini.id, Makassar – Untuk memperbesar porsi unsur industri media, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sulawesi Selatan tengah merancang alokasi belanja iklan promosi pariwisata tahun anggaran 2019.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif BPPD Sulsel, Hendra Nick Arthur yang mengaku minimnya alokasi belanja iklan promosi pariwisata di Sulawesi Selatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini.
“Sebagai perwakilan unsur media dalam Pentahelix Kepariwisataan Sulsel. Kami memiliki tanggung jawab untuk menyusun skim pembiayaan iklan promosi pariwisata daerah. Kami sadar jika alokasi belanja promosi dianggap kurang tepat sasaran,” ujar Hendra.
Ia juga mengaku akan menggelar pertemuan dengan seluruh pemimpin perusahaan media lokal dan perwakilan media nasional melalui jejaring organisasi perusahaan pers nasional dalam waktu dekat ini.
Menurutnya, Sulawesi Selatan wajib menjadi pioner atau provinsi terdepan yang bisa melakukan gerakan promosi pariwisata bersama di wilayah timur Indonesia.
- AMSI Luncurkan E-Learning untuk Membantu Keberlanjutan Media Siber
- Dorong Media Lokal Berkembang, AMSI Gelar Pelatihan Penguatan Manajemen Media
- Pelatihan Manajemen Media: Pengelola Media Diminta Adaptif dengan Perubahan Ekosistem Bisnis
- Mengenal Informasi Hoaks Berbentuk Black Campaign Jelang Pemilu 2024 Jangan Asal Sebar
- Teken Kerja Sama dengan AMSI, Huawei Siap Bantu Media Tingkatkan Kapasitas Bidang IT
“Belanja promosi pariwisata tidak murah. Tak cukup jika alokasinya dibebankan ke APBD maupun sharing pemerintah pusat melalui alokasi APBN. Sebaiknya anggaran promosi disatukan agar bisa menjangkau pasar yang lebih besar,” ujar pengurus Dewan Etik Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulsel ini.
AMSI dukung upaya BPPD Sulsel
Menyikapi hal itu Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Selatan, Herwin Bahar mengaku siap mendukung upaya BPPD Sulsel untuk melibatkan perusahaan pers di Sulsel dalam pengembangan promosi kepariwisataan Sulawesi Selatan.
“Jejaring AMSI Sulsel cukup besar di nasional. Khusus di Sulawesi Selatan, ada dua member AMSI yang mengantongi serifikasi lengkap Dewan Pers seperti KabarMakassar.com dan MakassarTerkini.id (TERKINI.ID). Belum media arus utama nasional seperti Tempo.co, CNN Indonesia, Detik.com, Kompas.com, Liputan6.com, BeritaSatu.com dan sejumlah media online besar lainnya adalah member AMSI di Indonesia,” ujarnya.
Mantan jurnalis Harian Fajar ini mengaku siap berkolaborasi bersama BPPD Sulsel yang saat ini tengah memperjuangkan adanya keterlibatan pelaku industri media dalam pengembangan promosi pariwisata daerah.
“Kolaborasi promosi pariwisata daerah ini akan kami bawa di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) AMSI yang digelar pertengahan Maret nanti di Jakarta. Ini terobosan baru bagi eksistensi industri media online di Sulawesi Selatan,” ujarnya.