Terkini.id – Seorang polisi seharusnya membuat masyarakat merasa aman dengan kehadiran mereka. Namun sayang, tak semua polisi bisa melakukan hal itu. Seperti yang dilakukan oleh polisi wanita (Polwan) di negara bagian Mississipi, Amerika Serikat ini.
Polwan bernama Cassie Barker ini telah melakukan sebuah kesalahan dan kelalaian fatal yang mengakibatkan nyawa putrinya meninggal dunia.
Dilansir dari Daily Mail, Minggu 7 April 2019, wanita berusia 29 tahun ini mengaku bersalah atas kasus kematian putrinya, Cheyenne Hyer (3), pada September 2016 lalu.
Pada saat kejadian, Barker mengaku meninggalkan Cheyenne di dalam mobil patroli selama empat jam. Sementara dirinya bersama supervisornya, Sersan Clark Ladner masuk ke dalam sebuah rumah.
Sebelum meninggalkan putrinya, Barker menyalakan AC mobil, tetapi AC tidak menghembuskan udara dingin. Sementara pada saat itu, suhu di luar mobil mencapai 38 derajat Celcius.
- Diduga Oknum Polisi Perkosa Keponakan, Padahal Orang Tua Korban Ingin Siswi SMA Itu Masuk Polwan
- Perzinahan! Polwan dan Pendeta Digerebek Sedang Berduaan Dalam Kamar di Kota Ambon
- Astaga! Kejadian Malam, Pemuka Agama dan Polwan Digerebek Berduaan di Rumah Dinas, Ngapain?
- Briptu Christy yang Dikabarkan Hilang Sejak 2021, Kini Jadi Buronan!
- Viral Video Polwan di Singkawang Berbahasa China Ajak Warga Vaksin, Tuai Pro Kontra
Korban kemudian ditemukan meninggal akibat kepanasan, ketika Barker kembali setelah berhubungan seks dengan Ladner.
Atas kelalaiannya, Barker divonis hukuman maksimum 20 tahun kurungan penjara oleh pengadilan setempat.
Pada proses persidangan, Hakim Lawrence Bourgeois mengatakan bahwa Barker gagal dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk melindungi dan melayani, baik sebagai ibu dan sebagai petugas polisi.
“Kau meninggalkan darah dan dagingmu sendiri di mobil itu ketika kau berada di rumah ber-AC untuk melakukan hubungan seksual,” kata Hakim Bourgeois, dikutip dari Daily Mail.
Terdakwa juga sebelumnya pernah meninggalkan putrinya sendiri di dalam mobil

Ketika hakim memberi kesempatan terdakwa untuk berbicara, terdakwa menahan tangis sambil berkata bahwa tak ada yang lebih penting selain putrinya.
“Saya ingin mengatakan bahwa satu-satunya orang yang mintai maaf adalah putri saya, karena tidak ada orang lain dalam hidupnya selain saya,” kata Barker.
Namun setelah diselidiki oleh pihak penyidik, terungkap bahwa terdakwa tidak hanya sekali meninggalkan putrinya sendirian di dalam mobil.
Barker diketahui pernah melakukan hal serupa. Namun saat itu, ia hanya dikenakan hukuman skorsing dari kepolisian selama satu minggu, dan tanpa bayaran. Ia juga dikenakan masa percobaan satu tahun dan kemudian diperpanjang 90 hari.
Kejadian itu terungkap setelah seorang pejalan kaki melihat Barker meninggalkan putrinya di dalam mobilnya yang terpakir di luar mal di Gulfport. Pejalan kaki tersebut kemudian melaporkan hal itu kepada polisi.