Terkini.id, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menegaskan ihwal reklamasi perluasan kawasan Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan), Jakarta Utara yang luasnya mencapai 155 hektare.
Proyek tersebut dikalim Anies berbeda dengan reklamasi oleh pemerintahan sebelumnya dengan rincian 17 pulau.
Anies Baswedan mengungkapkan, proyek reklamasi oleh pemerintahan sebelumnya malah menghasilkan banjir di Ibu Kota.
Sebab, pantai reklamasi berhadapan dengan Cengkareng Drain dan Muara Sungai Angke yang dianggap menggangu aliran sungai ke laut lepas. Itu berpotensi membuat Jakarta banjir.
“Cengkareng drain dan muara Sungai Angke efeknya mengganggu aliran sungai ke laut lepas Jadi bukan membantu mengendalikan banjir tapi malah berpotensi menghasilkan banjir,” ucap Anies dikutip dari Akun Youtube Pemprov DKI via suaradotcom, Sabtu 10 Juli 2020 kemarin.
- Ini Jadwal Pemadaman Listrik di Wilayah ULP Jeneponto, 24 September 2023
- Masyarakat Sulsel Ikuti Jalan Gembira Bersama Anies - Muhaimin
- Pemkot Palopo Resmi Serahkan Lahan Hibah ke IAIN
- Pegiat Literasi Makassar Aji Sukman Luncurkan Novel Terbarunya, 'Kita Pulang dan Aku ke Pemakaman'
- SMAN 8 Makassar Wakili Region Sulawesi di Grand Final Turnamen Futsal AXIS Nation Cup 2023
Berkenaan dengan hal tersebut, Anies menyebut proyek reklamasi kekinian –155 hektare– di Ancol dan Dufan akan mengurai banjir di Jakarta.
Dia menyebut ada penambahan lahan dengan memanfaatkan hasil kerukan dari waduk dan sungai.
“Sementara di Ancol ini adalah proyek pemerintah untuk melindungi warga Jakarta dari banjir. Lalu dilakukan pengerukan Sungai waduk yang kemudian menghasilkan lumpur disitu kemudian muncul yang biasa disebut tanah timbul karena penimbunan lumpur di sana,” jelas dia.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan, pengerukan dilakukan oleh pihak Pemprov DKI Jakarta. Sementara itu, untuk pengelolaan lahannya juga oleh pemerintah melalui PT Pembangunan Jaya Ancol.
“Pemanfaatannya untuk seluruh rakyat apalagi program ini tidak mengganggu kegiatan nelayan tidak menghalangi aliran sungai mana pun menuju laut dan ini sudah berlangsung selama 11 tahun,” beber Anies.