Terkini.id, Jakarta – Pendapat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal korupsi yang bisa terjadi karena kebutuhan hidup mendpaat reaksi keras dari pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand awalnya melontarkan kritik keras kepada Anies terkait rencana Pemprov DKI yang tengah membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk DKI Jakarta.
“Gubernur kok nalarnya sempit bahkan berupaya membela koruptor. Menyebut korupsi terjadi karena kebutuhan hidup adalah bentuk pamer kesesatan berpikir. Mudah-mudahan Dana Formula E yang sudah keluar Triliunan Rupiah itu bukan karena kebutuhan hidup,” sindir Ferdinand di Twitter-nya Sabtu 10 April 2021 kemarin.
Mantan Politikus Partai Demokrat ini menilai, Anies sengaja membangun citra positif untuk menutupi dugaan korupsi rumah DP 0 persen dan dana Formula E.
“Nies, Ini namanya sebuah kondisi dimana Ketika retorika kata-kara dan rangkaian kalimat tertata menjadi alat membangun citra dan menutupi realitas sesungguhnya. Dugaan Korupsi di Jakarta terang benderang didepan mata, Rumah DP 0% dan Formula E contoh nyata,” kata Ferdinand
- Unggah Foto Bersama Ruhut Sitompul, Twitter Ferdinand Hutahaean Dibanjiri Ratusan Komentar
- Ferdinand Hutahaean: Selama Tidak Ada Bukti, Perkataan Anies Baswedan dan Pendukungnya adalah Omong Kosong
- Anies Baswedan Dipanggil KPK Terkait Formula E, Ferdinand Hutahaean Titip Pertanyaan
- Ferdinand Hutahaean ke Anies Baswedan: Sudahlah Lebih Baik Diam, Sudah Tak Berguna!
- Kamaruddin Sebut Hukum Rusak di Tangan Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Fokus Kasus Brigadir J, Jangan Beropini Jauh!
Diketahui, Anies Baswedan tengah membentuk KPK khusunya untuk DKI Jakarta. Dia mengatakan, KPK itu akan bertugas membantu Gubernur dalam memantau praktik korupsi.
“Mereka bertugas untuk membantu Gubernur di dalam mengawasi, memantau praktik-praktik yang terjadi di DKI, yang harapannya bisa melakukan pencegahan. Bila terjadi masalah, kami bisa bertindak cepat dan selalu lakukan peningkatan atas sistem,” kata Anies Kamus kemarin.
Anies mengatakan oknum yang berani melakukan korupsi adalah seseorang yang terbilang kreatif karena terus melakukan terobosan.
“Mereka mampu melakukan terobosan-terobosan dalam melakukan praktik korupsi. Tugas kami adalah terus melakukan inovasi di dalam mengendalikan praktik-praktik seperti itu,” ujarnya.