Terkini.id, Jakarta – Arteria Dahlan, anggota Komisi Hukum atau Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyarankan Badan Narkotika Nasional (BNN) menembak mati para bandar narkoba.
Dilansir dari Tempo.co, hal tersebut Arteria katakan merespons penanganan 72 jaringan internasional pengedar narkoba.
Ia lalu menyarankan kepada Kepala BNN, Petrus Reinhard Golose untuk tidak perlu menggunakan cara-cara hukum dan langsung menembak mati saja para bandar.
“Kalau bisa saya pikir enggak usah pakai cara-cara hukum, ditembak mati aja, Pak Petrus,” kata Arteria dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR dan Kepala BNN, Kamis, 18 Maret 2021, dilansir dari Tempo.co.
Arteria menyebut Petrus sebagai sosok yang berani. Dia pun meminta agar para bandar narkoba itu menjadi prestasi BNN di masa mendatang.
- Heboh, Kabar Penangkapan Dua Anggota DPR oleh Askar Arab Saudi, Berikut Penjelasannya
- CEK FAKTA: Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup, Istri Arteria Dahlan Pasrah
- CEK FAKTA: Rumah Arteria Dahlan Digeledah, KPK Temukan Ratusan Miliar Uang Negara
- Arteria Dahlan Ancam Mahfud MD Karena Sebut Anggota DPR Makelar Kasus
- Anggota DPR Sebut Pertandingan Bola Malam Hari Ada Indikasi Judinya
Lebih lanjut, Arteria beralasan bahwa para bandar narkoba itu menargetkan anak-anak di Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar senagai sasaran infiltrasi mereka.
Dia juga mengatakan bahwa para bandar memiliki aturan dan rencana aksi yang rinci dalam menyasar anak-anak usia dini tersebut.
Lalu, menurut Arteria, anak-anak kecil itu pun ditargetkan menjadi pasar saat mereka menginjak SMP dan SMA.
Bahkan, kata Arteria, anak-anak tersebut diproyeksi untuk mengamankan jaringan pengedaran narkoba melalui profesi mereka saat dewasa nanti.
“Syukur-syukur nanti katanya yang bersangkutan, anak SD, TK itu jadi polisi, membantu mengamankan. Jadi hakim, membantu mengamankan, jadi jaksa. Sampai begitu mikirnya mereka untuk bisa menginfiltrasi,” ujar Arteria.
Selanjutnya, Arteria juga beralasan bahwa penjara kini telah penuh dan di masa Covid-19 ini tidak lagi menerima tahanan. Oleh sebab itu, penanganan para bandar narkoba tidak perlu melalui penegakan hukum lagi.
“Mudah-mudahan di bawah kepemimpinan Pak Petrus ini makin banyak bandar-bandar mati di tangannya Pak Petrus. Enggak usah pakai hukum lagi, penjara udah penuh dan tidak menerima tahanan lagi Covid-19,” ujarnya.
Namun, saran dari politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut disambut dengan cibiran oleh warganet.
Mereka kompak menyinggung soal koruptor, bahkan spesifik menyinggung kasus korupsi bansos di mana Juliari Batubara, politikus PDIP menjadi tersangka.
“Kalau koruptor bansos, yang digaji rakyat masih maling nggak boleh hukum mati ya?” komentar @zarazettirazr.
“Sekalian tembak mati Koruptor juga. Terutama koruptor bansos yang tega maling jatah rakyat miskin,” komantar senada @SaifuddinSay.
“Kalau bandar narkoba nggak apa-apa ditembak mati. Trus kenapa koruptor nggak boleh dihukum mati,” tulis @firmanahmedinej.
“‘Habis dong temanku’ gumam teman-temannya koruptor,” balas @hariyadihagung18.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.