Terkini.id, Jakarta – Pemilihan Capres 2024 tidak lepas dari kata golongan putih (golput). Prediksi Arya Fernandes: golput tidak akan besar, Sabtu 11 Juni 2022.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes mengatakan bahwa pilihan Capres relatif banyak, dan kemungkinan ada tiga pasang calon menurut dia.
Dilansir dari detiknews, tiga pasang calon yang dimaksud oleh Arya tersebut terlepas dari susunannya adalah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Jumat 11 Juni 2022.
“Pilihan calon relatif lebih banyak, kemungkinan akan ada tiga pasang calon apabila melihat manuver politik akhir-akhir ini,” ucap Arya Fernandes pada detikcom, Jumat 10 Juni 2022.
Dia menduga bahwa pemilih sudah mulai fokus pada suatu nama. Para pemilih diduga akan tertarik berangkat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 2024 mendatang.
“Dugaan saya, golput tidak akan besar. Dorongan untuk melakukan golput tidak ada yang kuat, jadi tidak ada alasan yang kuat bagi pemilih untuk golput,” bebernya Arya.
Selain itu, Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra memberikan pandangannya. Ia juga menduga bahwa gerakan golput nantinya bakal lebih sedikit.
“Gerakan golput di 2024 saya kira bakal lebih sedikit ketimbang sebelumnya,” pungkas Dedi Kurnia Syah Putra ketika dihubungi oleh detikcom.
“Misal di PDIP memilih Puan Maharani sebagai capres sehingga Ganjar Pranowo tidak ada parpol yang mengusung, besar kemungkinan golput akan muncul dari simpul-simpul semacam ini,” prediksi Dedi akan munculnya golput.
“Bergantung bagaimana KPU melakukan sosialisasi dan menarik minat pemilih,” tambahnya.
Disamping itu Arya juga mengatakan bahwa “waktu Jokowi maju pilpres dulu, situasinya sedang tidak ada petahana pada Pilpres 2014. Maka Jokowi mendapat momentumnya,” ungkap Arya.
“Makanya calon-calon potensial baru muncul di 2024,” lanjut Arya Fernandes dari CSIS.
Menurut Arya, Demografi pemilih sudah berubah dan cara yang terdahulu tidak lagi efektif untuk digunakan.
“Demografi pemilih berubah, style pemimpin yang mereka (calon pemilih) suka juga berubah. Cara 10 tahun lalu sudah tidak efektif untuk sekarang,” kata dia.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
