Balai PPIKHL Wilayah Sulawesi Gelar Rapat Kerja Teknis di Kota Makassar
Komentar

Balai PPIKHL Wilayah Sulawesi Gelar Rapat Kerja Teknis di Kota Makassar

Komentar

Terkini.id, Makassar – Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan   (BPPIKHL) Wilayah Sulawesi menggelar Rapat Kerja Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Regional Sulawesi Tahun 2022 yang berlangsung di Hotel Dalton Makassar, 22 Februari 2022.

Kegiatan ini dihadiri langsung dan dibuka oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir. Laksmi Dewanthi, M.A., IPU. Hadir mendampingi Dirjen adalah Staf Ahli Menteri Bidang Industri dan Perdagangan Internasional Novia Widyaningtyas, S.Hut., M.Sc, Kepala Balai PPIKHL Wilayah Sulawesi Ir. IMGS Rimbawan, M.Si. Hadir pula secara faktual perwakilan dari Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, Balai Besar Meteorologi dan Klimatologi Wilayah IV, Satker KLHK di Regional Sulawesi antara lain P3E Sulawesi dan Maluku, Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, Balai KSDA Sulawesi Tengah, perwakilan Daops Manggala Agni dan beberapa satker lainnya hadir secara virtual.

Balai PPIKHL Wilayah Sulawesi Gelar Rapat Kerja Teknis di Kota Makassar
Dirjen PPI Ir. Laksmi Dewanthi, M.A., IPU dengan para Peserta Raker dari berbagai Stakeholder (Foto : BPPIKHL Wilayah Sulawesi)

Dalam sambutannya Dirjen PPI menyatakan kegiatan ini sangat penting sebagai upaya untuk melakukan pencegahan kejadian kebakaran hutan dan lahan  serta bencana hidrometeorologis lainnya. “Fenomena perubahan iklim dan bencana hidrometeorologis merupakan tantangan bagi kita semua, tidak hanya kita di Sulawesi tetapi di seluruh dunia. Bencana Karhutla termasuk bencana hidrometeorologi yang disebabkan oleh manusia itu sendiri. Kejadian Karhutla merupakan salah satu penyebab terbesar terjadinya emisi Gas Rumah Kaca” ujar Laksmi.

Lebih lanjut ia katakan “Kita semua harus memastikan tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan, karena hal tersebut dapat mengancam terjadinya kerawanan ketahanan pangan dan energi. Oleh karena itu tidak perlu lagi BAU (business as usual) tidak boleh lagi biasa-biasa saja, harus ada langkah-langkah korektif untuk terus mengendalikan kejadian kebakaran hutan dan lahan di seluruh tanah air. Tahun 2021 sebaran hotspot di Sulawesi sebanyak 7.801 telah turun sebesar 86% dari 53.689 hotspot pada tahun 2019” ujarnya.

Menurutnya ada 3 (tiga) upaya penanganan yang perlu dilakukan secara terus-menerus dan terukur dalam pengendalian karhutla, yaitu pertama lakukan analisa iklim secara terus-menerus, kenali bulan keringnya; kedua lakukan pengendalian operasi, patroli mandiri, patroli terpadu dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dan yang ketiga melakukan pengelolaan lansekap secara berkelanjutan. Pencegahan karhutla dilakukan karena komitmen kita dalam NDC (Nationally Determined Contribution) untuk terus menurunkan emisi GRK. Dokumen NDC menetapkan target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia, yakni sebesar 29% tanpa syarat (dengan usaha sendiri) dan 41% bersyarat (dengan dukungan internasional yang memadai) pada tahun 2030. Ungkap Laksmi.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Ia juga mengungkapkan tentang FOLU net sink atau lengkapnya Forest and Other Land Uses carbon net sink. “Carbon net sink adalah penyerapan karbon bersih yang merujuk pada jumlah penyerapan emisi karbon yang jauh lebih banyak dari yang dilepaskannya. Maka FOLU net sink adalah keadaan ketika sektor lahan dan hutan menyerap lebih banyak karbon daripada yang dilepaskannya. FOLU adalah singkatan forest and other land uses atau pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan. Dalam dokumen penurunan emisi atau NDC, FOLU menjadi satu dari lima sektor program mitigasi krisis iklim. Pada 2030, sektor ini akan menghasilkan emisi sebanyak 714 juta ton setara CO2. Pembangunan rendah karbon akan mengurangkan emisi sebanyak 17,2% dalam skenario penurunan emisi 29% dan 24,5% dalam skenario 41%” sambung Laksmi.

Usai sambutan Dirjen PPI, dilanjutkan dengan pemaparan materi Rapat Kerja masing-masing Ir. R. Basar Manullang (Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan) yang hadir secara virtual dan 2 pemateri yang hadir secara faktual Ir. Surya Darma Thomas (Kepala Bidang PHKA Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan) dan Hanafi Hamzah (Balai Besar Meteorologi dan Klimatologi Wilayah IV Makassar). Kegiatan pemaparan dan diskusi ini dimoderatori dengan baik oleh Ir. Anis Suratin, M.Si (Kepala Bidang Teknis Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan).

Ketua Panitia Pelaksana Yudho Shekti Mustiko, S.P., M.Si, menyatakan bahwa kegiatan Rapat Kerja ini merupakan kegiatan tahunan yang selalu dilakukan untuk mewujudkan komitmen, sinergitas dan Kerjasama para pihak dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan secara gotong-royong (MT).