Bantu Olah Lahan Petani, Mahasiswa Manfaatkan Traktor Roda 2
Komentar

Bantu Olah Lahan Petani, Mahasiswa Manfaatkan Traktor Roda 2

Komentar

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa kembali melaksanakan kegiatan pendampingan penanaman guna mendukung program kerja dari menterian pertanian  Syahrul Yasin Limpo, dalam rangka pelaksanaan percepatan masa tanam.

Masa pandemi Covid-19 tidak menghalangi aktivitas mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa. Terbukti dengan mahasiswa yang secara aktif melakukan kegiatan lapangan bersama-sama dengan penyuluh dan petani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pemerintah terus berupaya menjaga stok pangan demi menjamin ketersediaan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia dan tanggung jawab itu dibebankan kepada Kementerian Pertanian. Untuk itu  Gerakan Percepatan Masa Tanam Ini merupakan upaya untuk menjaga dan mendukung Ketahanan Pangan Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut salah satu mahasiswi Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa, Abdul Rahman melakukan pendampingan dalam Membantu petani dalam membajak sawah menggunakan alsintan hand traktor. Selasa, (19/05).

Pemanfaatan alsintan lebih menguntungkan karena dapat mengemat waktu pengolahan tanah, menghemat biaya produksi, kemudian masa tanamnya bisa lebih cepat, ujar Abdul Rahman.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Penerapan alsintan diharapkan juga dapat memecahkan masalah kekurangan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usahatani diwilayah Bontomarannu, Gowa ini karena dapat menekan ongkos produksi, menekan kehilangan hasil menuju efisiensi usahatani sehingga meningkatkan pendapatan petani.

Apa yang dilakukan Abdul, adalah sebagian dari strategi kementerian pertanian dalam menghadapi pandemi Covid-19. Yakni “Semuan insan pertanian tetap bekerja dengan semangat tinggi dan tangguh, mewujudkan kemandirian pangan bangsa”. 

Abdul menambahkan, kegiatan ini kami lakukan di salah satu lahan sawah anggota Kelompok Tani Nirannuang, Desa Pakatto, Kec. Bontomarannu, Kab. Gowa. 

Sesuai arahan menteri pertanian SYL dan untuk mewujudkannya: “ancaman yang lebih besar dari Covid-19 adalah kelaparan. Oleh karenanya, petani harus tetap bekerja demi menjaga keamanan pangan rakyat Indonesia “. 

Maka dari itu Polbangtan Gowa hadir dengan kegiatan pendampingan mahasiswa agar dapat menyegerakan pengolahan lahan setelah selesai panen. Kegiatan pendampingan mahasiswa selama masa darurat pandemi covid 19 merupakan kegiatan mahasiswa untuk belajar praktis.

Salah satunya dengan membantu petani dalam pengolahan lahan sawahnya dengan menggunakan alsintan yaitu hand traktor sebagai alat mekanisasi dalam menyiapkan lahan sebagai media untuk pertanaman padi,” ujar Abdul mahasiswa jurusan peternakan semester IV.

Diharapkan dengan turunnya mahasiswa Polbangtan Gowa sebagai pendamping di wilayah masing-masing dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan hasil panen, demi ketersediaan pangan untuk 267 penduduk Indonesia. 

Termasuk dapat memberi motivasi kepada para petani untuk terus bekerja dan berproduksi dengan pengawalan kementan. sehingga mereka (petani) dapat mengolah lahan pertaniannya dengan maksimal, dan hasil panen yang diperoleh nantinya dapat meningkat,” pungkas Abdul.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bahwa peningkatan peran generasi muda pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian, agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor perlu diprioritaskan, sehingga dibutuhkan petani-petani muda yang dapat memberikan kontribusi dalam gerakan pembaruan pembangunan pertanian.

Peran alsintan dalam pengembangan pertanian saat ini merupakan hal penting menuju Pertanian Maju, Mandiri dan Modern. Teknologi mekanisasi harus mencakup dari hulu sampai hilir sehingga tidak hanya meningkatkan produksi, akan tetapi kesejahteraan petani.

Peran strategis mekanisasi pertanian melalui alsintan adalah proses menjadi lebih cepat. Dengan mekanisasi, kita dapat melaksanakan pengolahan lahan, panen, dan pascapanen dengan cepat.

Sejak masuknya era Revolusi Industri 4.0, Kementerian Pertanian melakukan terobosan dalam meningkatkan produksi pertanian di berbagai komoditas melalui peningkatan minat generasi muda.

Menindaklanjuti pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa regenerasi petani sudah sangat mendesak untuk dilakukan karena menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan. Sehingga mampu membantu menyediakan pangan bagi masyarakat.

“Dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan pertanian Indonesia secara modern dan berorientasi ekspor agar Indonesia menjadi negara agraris yang mandiri pangan,” tegas Dedi. (MUZ).