Terkini.id, Gowa – Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang menerapkan sistem buka tutup pintu air Bendungan Bili-bili di Kabupaten Gowa. Hal ini dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pola pengoperasian Bendungan Bili-bili. Mengikuti tinggi muka air (TMA) dalam bendungan.
Bendungan Bili-bili mempunyai kapasitas tampungan 375 juta m3. Ketinggian elevasi puncak tinggi muka air (TMA) +103 meter.
Untuk pola pengoperasian bendungan, apabila TMA melebihi elevasi tertentu, harus dilakukan pembuangan debit air ke hilir bendungan atau ke Sungai Jeneberang.
Fasilitas bangunan pembuang debit air bendungan mempunyai dua model cara pembuangan. Yaitu menggunakan dua unit pintu radial spillway dengan ukuran masing-masing 7x 7,7 meter. Dan spillway mercu bebas dengan total panjang 70 meter (termasuk pintu spillway).
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Teuku Iskandar mengatakan, pola pengoperasian Bendungan Bili-bili di Kabupaten Gowa dilakukan sebagai berikut :
- Bendungan Bili-Bili Melebihi Batas Normal, Warga Hilir Sungai Diminta Waspada
- Pj Gubernur Sulsel Tebar 100 Ribu Benih Ikan Air Tawar di Bendungan Bili-bili Gowa
- Air Pasang Bendungan Bili-bili Naik? BBWS Pompengan Sampaikan Ini
- Intensitas Hujan Tinggi, Begini Status Bendungan Bili-bili Jumat 18 November 2022
- Curah Hujan Tinggi, Kepala BPBD Gowa: Elevasi Bendungan Bili-Bili Sudah Melewati Batas Normal
1. SOP pola pengoperasian pintu spillway dilakukan apabila kelebihan TMA di dalam bendungan sudah pada elevasi +99.42 meter, harus dilakukan persiapan membuka pintu spillway.
2. Apabila TMA dalam bendungan mencapai elevasi +99.43 meter, pintu spillway mulai dibuka setinggi 0.5 meter.
3. Selanjutnya apabila TMA di dalam bendungan terus mengalami penambahan pada elevasi +99.45 meter, pintu spillway dibuka setinggi lebih kurang 1 meter.
“Proses pembukaan pintu dilakukan secara bertahap. Tidak sekaligus,” kata Iskandar dalam rilisnya kepada wartawan, Selasa 29 Januari 2019.
4. Apabila TMA dalam waduk meningkat pada elevasi +99.50 meter ( batas TMA Normal) harus dilakukan pengaturan pembukaan pintu spillway setinggi 7,7 meter (maksimum).
Ini berfungsi untuk pembuangan debit air melalui pintu spillway saja. Apabila TMA sudah melebihi elevasi + 99.50 meter, maka limpasan mulai terjadi melalui bangunan mercu spill way dan pintu spillway.
Sebelum elevasi +99.50 meter hanya pintu spillway saja yang berfungsi. Ini masih dalam batas normal (TMA +99.50 meter).
Apabila TMA terus bergerak naik sampai elevasi +100 meter, bukaan pintu masih tetap 7,7 meter. Dimana pada tahap ini sudah masuk dalam status batas waspada.
5. Pada saat TMA menjadi status batas waspada, BBWS Pompengan Jeneberang selaku penanggung jawan pengelolaan Bendungan Bili-bili, akan menyampaikan pemberitahuan kepada masyarakat secara berjenjang melalui gubernur, bupati, pihak keamanan dan pihak lainnya.
Jika status Bendungan Bili-bili sudah masuk dalam status batas waspada. Masyarakat yang ada di bagian hilir Bendungan Bili-bili yang mempunyai dampak, agar waspada dengan terjadinya peningkatan kenaikan TMA Bendungan Bili-bili.
6. Apabila TMA terus bergerak naik pada elevasi +101.60 meter, ini sudah masuk status batas siaga. Langkah-langkah yang sama dilakukan lagi. Menyampaikan pemberitahuan seperti penyampaian pemberitahuan dengan tahapan-tahapan, seperti pada status waspada.
Dengan menyampaikan pemberitahuan bahwa Bendungan Bili-bili sudah masuk batas siaga. Masyarakat di wilayah hilir bendungan siaga dan selalu siap apabila langkah-langkah selanjutnya harus dilakukan.
7. Apabila TMA terus bergerak naik pada elevasi +103 meter, ini sudah masuk dalam status batas awas.
Sesuai SOP akan dilakukan langkah sampai TMA terus bergerak naik pada elevasi + 103 meter, akan dioperasikan peringatan dini dengan membunyikan sirene dan pemberitahuan kepada seluruh masyarakat secara berjenjang. Melalui gubernur, bupati, dan pejabat terkait.
Karena TMA bendungan sudah menuju batas awas, harus segera dilakukan evakuasi terhadap seluruh aktivitas apapun.
“Masyarakat yang berada pada daerah dampak di hilir bendungan (Sekitar Kabupaten Gowa dan Kota Makassar) harus menjauh ke lokasi yang lebih aman,” ungkap Iskandar.
Tahapan tingkatan status Bendungan Bili-bili

Kondisi pola operasional Bendungan Bili-bili seperti ini hanya dilakukan saat musim hujan. Untuk menjaga TMA dalam waduk. Karena besarnya inflow yang masuk ke dalam bendungan.
Sebagai gambaran tingkat tahapan status terhadap TMA untuk Bendungan Bili-bili adalah sebagai berikut :
BATAS NORMAL elevasi TMA +99.50 meter
BATAS WASPADA elevasi TMA + 100 meter
BATAS SIAGA elevasi TMA +101.60 meter
BATAS AWAS elevasi TMA +103 ( batas maksimum TMA di dalam bendungan Bili-bili yang boleh terjadi serata kapasitas col bendungan bili 375 juta m3).
Demikian informasi secara umum pola pengoperasian Bendungan Bili-bili Kabupaten Gowa. “Semoga menjadi pemahaman bagi semua,” ungkap Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Teuku Iskandar.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
