Terkini.id, Jakarta- Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) secara tegas membantah tudingan terhadap pihaknya yang akan menurunkan Jokowi dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia sampai 2024.
Bantahan tersebut merupakan respon BEM SI atas beredarnya poster-poster digital di media sosial Facebook yang mencantumkan logo BEM SI.
Poster tersebut berisi seruan aksi demo pada Senin 11 April 2022 dan bertuliskan “Turunkan Jokowi dan kroninya” merupakan poster hoaks, sebagaimana dilansir dari kompas.com.
Koordinator BEM SI Kaharuddin mengatakan pihaknya melakukan aksi demonstrasi murni aspirasi daerah yang dihimpun kemudian dikaji mahasiswa untuk disampaikan pada penguasa.
Kaharuddin menegaskan poster-poster yang beredar di media sosial Facebook tersebut merupakan hoaks.
- Aksi Demo BBM Marak di Jakarta, Irjen Fadil: Jangan Sampai Ganggu Hak Pengguna Jalan Lain
- Tolak Partai Mahasiswa, Perwakilan BEM SI: Menyalahi Kodrat, Gerakan Mahasiswa Harus Tetap Lurus
- Skakmat Ketua BEM SI, Teddy Gusnaidi: Anda Tak Punya Ilmu
- BEM SI Tegaskan Esok 21 April 2022 Menjadi Seruan Aksi Nasional
- Ketua BEM SI Menilai Bahwa Orde Baru Memberikan Kebebasan dan Kesejahteraan Dibandingkan Masa Reformasi
“Belum ada poster aksi yang kami keluarkan,” kata Kaharuddin sebagaimana dilansir kompas.com, Kamis 7 April 2022.
BEM SI membuktikan pihaknya sebagai kelompok independen dengan adanya kajian yang mendasari tuntutan-tuntutan kepada Istana.
Namun, Kaharuddin sendiri menyadari pihaknya tidak dapat mengontrol sepenuhnya poster-poster yang beredar itu. Dia menegaskan sekali lagi pihaknya berada di posisi sebegai oposisi, pengawas dan pengontrol kebijakan pemerintah.
“Poster-poster yang beredar itu poster-poster liar. Kita tidak bisa mengatur semuanya. Di sini kami bukan untuk menggulingkan (Jokowi), kami tegas bahwa mahasiswa berdiri tegak sebagai oposisi, sebagai pengawas dan pengontrol kebijakan pemerintah, karena hari ini oposisi itu lemah,” katanya.
Aksi demo pada Senin 11 April 2022 merupakan aksi lanjutan dari aksi sebelumnya yang digelar pada Senin 28 Maret 2022.
Dalam aksi mendatang, terdapat enam tuntutan yang akan disampaikan kepada pemerintah:
- mendesak Jokowi untuk bersikap tegas atau memberi pernyataan sikap menolak penundaan pemilu atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara;
- mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara (UU IKN);
- mendesak Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat;
- mendesak Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait;
- Penyelesaian konflik agraria di Indonesia;
- mendesak Jokowi dan wakilnya, Ma’ruf Amin, berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.
Dari keenam tuntutan BEM SI yang akan disampaikan kepada pemerintah tidak ada yang menyebutkan untuk menurunkan Jokowi.