BI Sulsel Prediksi Inflasi 2025 Stabil Dalam Rentang 2,5 Persen, Kenaikan Emas Pemicu Utama Tekanan

BI Sulsel Prediksi Inflasi 2025 Stabil Dalam Rentang 2,5 Persen, Kenaikan Emas Pemicu Utama Tekanan

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkini, Makassar – Bank Indonesia Sulawesi Selatan memprediksi pertumbuhan ekonomi Sulsel sepanjang 2025 diperkirakan stabil, dalam rentang 4,9 hingga 5,7 persen. Sementara, Inflasi 2025 diperkirakan terjaga dalam rentang sasaran 2,5 plus minus 1 persen.

Adapun hingga triwulan ketiga tahun 2025, tercatat pertumbuhan ekonomi menunjukkan tanda-tanda perbaikan, dengan pertumbuhan 5,01 persen, meningkat dibanding triwulan kedua, 4,94 persen.

Kepala BI Sulsel, Rizky Ernadi Wimanda, menyebutkan, meskipun secara triwulan tumbuh, pertumbuhan ekonomi Sulsel masih cenderung melambat dibandingkan triwulan 3 2024, yakni 5,08 persen.

Menurut dia, sejak covid-19, rata-rata pertumbuhan ekonomi Sulsel berkisar 5 persen. Sehingga, perlu terobosan dari stakeholder khususnya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan lebih tinggi lagi, untuk bisa mencapai target RPJMD Sulsel, yakni pertumbuhan 8,2 persen pada 2029.

Khusus inflasi, Rizky bersyukur karena inflasi pada Oktober 2025 bisa terjaga di angka 0,10 persen (mont-to-month/mtm), setelah pada bulan sebelumnya (September) mengalami deflasi 0,17 persen (mtm). Angka pada September tersebut berada pada target indikatif yakni 0,29 persen mtm).

Baca Juga

Sementara, inflasi year-to-date tetap berada di bawah target indikatif, yakni 2,98 persen.

“Secara tahunan, pemicu utama inflasi Sulsel itu emas. Dari Januari sampai Oktober itu emas selalu muncul di ranking satu. Nomor dua beras, karena terkait persoalan penyerapan SPHP kemarin. Emas ini tidak bisa kita kendalikan, tapi beras bisa,” ungkap Rizky saat Bincang-bincang Media bersama Wartawan, Senin 17 November 2025 kemarin.

Komoditas Pendorong Inflasi

Sementara itu, Inflasi pada Oktober 2025 menunjukkan tren kenaikan yang cukup signifikan, terutama dipicu oleh meningkatnya harga emas perhiasan. Lonjakan harga emas global yang mencapai level tertingginya pada Oktober 2025 ikut mendorong kenaikan inflasi domestik.

Selain emas, sejumlah komoditas pangan seperti daging ayam ras dan telur ayam ras juga memberi andil terhadap inflasi akibat meningkatnya biaya input produksi -khususnya jagung pakan ternak.

Meskipun demikian, tekanan inflasi dapat tertahan berkat deflasi pada beberapa komoditas utama seperti tomat dan beras, yang pasokannya terjaga selama musim panen padi musim gadu serta semakin optimalnya penyaluran beras melalui program SPHP.

1. Komoditas Pendorong Inflasi (mtm) – Oktober 2025

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.