Terkini.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbang menuju Eropa menggunakan Pesawat Garuda Indonesia.
Seperti yang diketahui bahwa Jokowi berangkat ke tiga negara yakni Italia, Britania Raya, dan Uni Emirat Arab, Jumat 29 Oktober 2021. Adapun agenda Jokowi adalah menghadiri KTT G20 di Roma dan COP26 di Glasgow. Setelah itu, Jokowi akan melanjutkan kunjungan bilateral ke Uni Emirat Arab (UEA).
Namun ada yang aneh sebelum Presiden RI lepas landas dari Tanah Air. Yang menarik perhatian adalah rombongan yang melepas Presiden Jokowi.
Rombongan yang melepas kunjungan kerja Jokowi yakni Kapolri Jenderal Listyo Sigit Pranowo hingga Mensesneg Pratikno. Tampak hadir pula KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.
Namun, yang aneh TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tidak terlihat dalam barisan rombongan. Apakah ini kode Jokowi soal calon panglima TNI baru?
- Panglima TNI: Kasus Mayor Paspampres dan Kowad Bukan Pemerkosaan, Mereka Suka Sama Suka
- DPR Setujui Pemberhentian Andika Perkasa Sebagai Panglima TNI
- Istri Prajurit Melapor ke Panglima TNI: Suami Saya KDRT, Selingkuh dan Telantarkan Keluarga
- Alasan Istana Tunjuk Yudo Margono Calon Panglima TNI: Untuk Kebanggaan Korps
- Oknum TNI Praktik Kekerasan Saat Tragedi Kanjuruhan Viral, Mahfud MD Minta Panglima Andika Tindak Lanjuti
Seperti yang diketahui bahwa Jokowi tengah mencari calon panglima TNI baru untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang pensiun bulan depan.
Sampai saat ini, belum ada keputusan dari Jokowi, bahkan surat presiden (surpres) calon panglima TNI baru belum dikirimkan ke DPR RI.
“Kita bersabar saja, tetapi Presiden pasti akan mengambil keputusan yang terbaik dan kemudian yang kedua Presiden akan mengikuti aturan sesuai dengan perundang-undangan yang ada. Insyaallah mengikuti selalu seperti itu,” kata juru bicara Presiden saat itu, Fadjroel Rachman, di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat 22 Oktober 2021, dilansir dari Detikcom.
Lebih lanjut Fadjroel menegaskan Jokowi pasti mengikuti aturan terkait pergantian Panglima TNI ini. Prinsip good governance, kata Fadjroel, selalu diterapkan.
Sebelumnya telah diberitakan, bahwa daari informasi yang terhimpun pilihan Istana sebenarnya sudah condong ke satu nama, yaitu KSAL Laksamana Yudo Margono. Namun masih ada pihak-pihak yang ingin KSAD Jenderal Andika menjadi Panglima.
Sejumlah pejabat tinggi dikabarkan turut serta bersuara soal calon Panglima. Seorang perwira tinggi yang punya pengaruh besar di kalangan internal TNI kabarnya mendukung Yudo. Seorang menteri senior juga disebut lebih senang Yudo menjadi Panglima ketimbang Andika.
Namun pihak-pihak pendukung Andika tak tinggal diam. Sejumlah tokoh yang dekat Istana bergerak agar Jokowi menjatuhkan pilihan pada Andika.
Tarik-menarik kepentingan ini membuat alot keputusan soal Panglima TNI. Istana hingga saat ini belum juga membuat keputusan, padahal masa pensiun Marsekal Hadi kian dekat, yaitu 8 November nanti.