Terkini.id, Makassar – Jelang Pemilihan Wali Kota Makassar, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar tengah menyiapkan tenaga kesehatan di 15 kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin mengatakan keterlibatan tenaga kesehatan akan menimalisir kemungkinan terburuk yang bisa menimpa Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Satu tim kesehatan yang bertugas di tiap kecamatan nantinya terdiri dari lima orang. Terdiri dari sopir, dan selebihnya tenaga medis.
“Satu tim yang pasti ada sopir, tenaga medis minimal tiga, yah lima orang lah,” kata Naisyah, Rabu, 28 Agustus 2020.
Naisyah mengatakan pihaknya telah bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
- PP HPPMI Maros Sukses Gelar Kongres Luar Biasa
- Hari Pelaksanaan MNEK 2023, Berikut Sejumlah Ruas Jalan di Makassar yang Ditutup
- Bersama KSAL Laksamana Muhammad Ali, Wali Kota Makassar Mantapkan Pembukaan MNEK 2023
- Viral, Pelanggan Sebut Telkomsel Perampok: Ganti Nomor Tanpa Konfirmasi
- Terlibat Dalam Kasus Penipuan, Jessica Iskandar Minta Tolong ke Presiden Jokowi
“KPU sudah audiens pak (Pj) Wali Kota. sudah ada instruksi juga Kementerian Kesehatan untuk keterlibatan tim kesehatan di dalam masalah Pilkada, jadi kita tetap mendukung. KPU juga sudah audiens ke kami,” ucap Naisyah.
Selain itu, Dinkes juga akan bertanggung jawab terhadap pemeriksaan tes rapid bagi petugas KPPS.
“Baik untuk penyiapan tenaga KPPS, nanti kita yang keluarkan pemeriksaan rapid kepada mereka,” tutur Naisyah.
Menurut Naisyah, pihaknya hanya bisa menurunkan nakes di tiap kecamatan. Bukan tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) mengingat jumlah personelnya yang terbatas. Sedangkan TPS di Kota Makassar mencapai puluhan ribu.
“Satu tim satu kecamatan tapi kan jaga shift karena kan pada hari H dan seterusnya, pada saat perhitungan rawan sekali karena orang tidak tidur. Begadang sampai pagi itukan yang banyak bermasalah tiba-tiba meninggal pada saat perhitungan suara,” ungkapnya.