Terkini.id, Jakarta – Seorang pengguna media sosial Twitter dengan akun Cholie Grace @Mirandarajetha menyebut bahwa Soekarno atau Bung Karno adalah bapak komunis Indonesia.
Netizen ini melalui cuitannya di media sosial Twitter yang dilihat pada, Rabu 6 Juli 2022 menuliskan bahwa Bung Karno adalah bapak komunis Indonesia dan merupakan manusia paling licik sepanjang sejarah.
Dalam narasi cuitannya, Cholie Grace tak hanya menyebut Bung Karno sebagai bapak komunis Indonesia, tetapi dia juga menjuluki Bung Karno sebagai mucikari.
“Soekarno adalah bapak komunis indonesia Soekarno manusia paling licik sepanjang sejarah Indonesia, dia seorang mucikari”, tulis Cholie Grace seperi dikutip dari cuitannya.

Cholie Grace juga dalam cuitannya menyebut bahwa Bung Karno adalah mandor dari romusha serta antek penjajah Belanda Jepang.
“Mandor romusha antek penjajah Belanda Jepang”, tulisnya lagi.
Selain itu, Cholie Grace menuliskan bahwa Bung Karno merupakan seorang pahlawan yang hanya muncul menjelang kemerdekaan.
Sehingga, netizen ini pun menyebut Bung Karno sebagai pahlawan yang tidak pernah bertempur dalam memperjuangkan kemardekaan.
“Muncul sebagai pahlawan jelang Indonesia mardeka. Seokarno pahlwan yang tak pernah bertempur”, tulisnya lagi.
Lantas, cuitan Cholie Grace ini direspon oleh netizen lainnya yang mengungkapkan bahwa dosa terbesar dari Soekarno adalah membubarkan Konstituante melalui dekrit 5 Juli 1959.
Pembubaran Konstituante itu disebutkan oleh netizen dengan akun Bung Didik @didik_bung, dengan dalih konstituante gagal membentuk UUD 1945.
“Dosa terbesarnya adalah membubarkan konstituante melalui dekrit 5 Juli 1959 dengan dalih konstituante gagal membentuk undang-undang pengganti UUD 45”, komentar akun @didik_bung.

Selain itu, Bung Didik juga menyinggung mengenai Adnan Buyung Nasution yang menyimpulkan mengenai konstituante yang digagalkan dan dibubarkan saat reses karena dinilai ada ancaman untuk demokrasi terpimpin.
“Disertai Adnan Buyung Nasution menyimpulkan konstituante digagalkan dan dibubarkan saat reses karena mengancam demokrasi terpimpin”, tulis @didik_bung.