Curhat Pengelola Ipar Komunal Soal Insentif, Danny Sebut Akan Masukkan Dalam Program
Komentar

Curhat Pengelola Ipar Komunal Soal Insentif, Danny Sebut Akan Masukkan Dalam Program

Komentar

Terkini.id, Makassar – Calon Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto bertatap muka dengan warga di Jalan Baruga Sejahtera, Kelurahan Parangloe, Kecamatan Tamalanrea.

Azis, selaku ketua RT setempat mengatakan, seharusnya pengelola Ipal Komunal diperhatikan. Pasalnya, dia bersama ratusan rekannya mengelola air kotoran warga.

“Kami di group WA (WhatsApp) pengelola Ipal tanyakan, seumpama ada calon duduk nantinya, mohon diperhatikan itu namanya Ipal Komunal. Ke depannya agar diperhatikan insentifnya,” kata dia, Jumat, 30 Oktober 2020.

Saharuddin mengeluhkan soal sulitnya warga mendapat kesempatan bekerja. Meski diketahui, Parangloe juga termasuk wilayah kawasan industri.

“Ada beberapa masyarakat kita yang sampai sekarang susah dapat kerjaan, termasuk saya. Kalau saya baru kena PHK. Mudah-mudahan kalau bapak menang, ada yang bisa diberikan ke kami,” ungkapnya.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Selain itu, Saharuddin menyoroti pendidikan anak-anak di Parangloe yang sulit melanjutkan sekolah ke jenjang SMA. Hal itu lantaran sistem yang diterapkan pemerintah ihwal zonasi.

“Jarak sekolah ke kami sangat jauh pak. Jadi ini mungkin nanti dijadikan pertimbangan agar bisa anak-anak tidak susah cari sekolah, khususnya negeri,” ucap dia.

Di kesempatan ini, Danny menjawab permasalahan itu. Soal insentif pengelola Ipal Komunal terlebih dahulu. Ia mengatakan akan dimasukkan ke daftar program ADAMA (akronim Danny-Fatma).

“Saya akan masukkan dalam daftar (program, sama dengan kader KB, kader posyandu, dan guru PAUD, kemudian punggawata. Termasuk insentif punggawata. Kemudian guru mengaji, pemandi jenazah, imam masjid, insyaAllah saya akan hapuskan semua insentif tahunannya. Saya ganti dengan insentif bulanan,” ungkapnya.

Tentang air bersih atau PAM, kata anak lorongnya Makassar itu, dirinya sudah mendesain solusinya di periodenya yang lalu. Saat masih menjabat wali kota.

Hanya karena persoalan waktu, rencana itu tidak terselesaikan lantaran masa periodenya habis.

“Menganai PAM, kita punya sumber air baku baru di Ujung Sungai Tallo. Itu sudah bisa ambil, tapi sumbernya kemarin kesulitan. Sudah selesai mi studinya, tapi saya kehabisan waktu saat itu. InsyaAllah kita menang, kita selesaikan. Kalau itu dapat, mulai Tamalanrea sampai di Untia itu selesai semua. Jadi pak RT, tungguma,” kata dia.

Terkait dengan sistem zonasi, Danny mengatakan persoalan sekolah seharusnya tidak menggunakan sistem lokasi.

“Kenapa? karena SMA itu tidak menyebar merata. Tapi ini rananya provinsi. Insya Allah kalau kota, kita pikirkan,” ungkapnya.

Ihwal lapangan pekerjaan, Danny Pomanto menyebut telah menyiapkan peluang bisnis. Untuk 100.000 peluang usaha baru.

“Kami punya program 5.000 lorong wisata. Peluang bisnis, 100.000 usaha baru. Saya punya komitmen ini. Bayangkan kalau 5.000 lokasi dikali 20 orang saja, itu 100.000. Seperti itu pak. Ada dalam program strategis kami,” pungkasnya.