Terkini.id, Jakarta – Analis ekonomi dari Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Gede Sandra mendukung pernyataan pimpinan MPR untuk mencopot Menteri Keuangan, Sri Mulyani dari jabatannya.
Gede Sandra mengurai bahwa kinerja penerimaan pajak di era Sri Mulyani terus mengalami pemerosotan.
Menurutnya, tax ratio atau rasio penerimaan pajak dibandingkan output ekonomi (PDB), di bawah Sri Mulyani bahkan anjlok hingga di bawah 10 persen selama beberapa tahun terakhir ini.
“Padahal standar negara maju di Asia saja tax ratio nya sekitar 20-an persen. Lebih jauh tertinggal lagi bila dibandingkan dengan negara Eropa yang rata-rata tax ratio 30-an persen,” tegas Gede, mengutip Era.id, Selasa, 30 November 2021.
Tak hanya itu, Gede Sandra juga menilai bahwa di era Sri Mulyani, utang Indonesia terus membengkak dengan bunga yang tinggi. Sementara alasan pemerintah untuk terus menarik utang didasarkan pada penerimaan pajak yang terbilang rendah.
- Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono Sesal Terkait Tapera
- Benny Rhamdani Minta Sri Mulyani Tak Menunggu Aturan Relaksasi Pajak untuk Mengeluarkan 120 Barang PMI
- Pemerintahan Jokowi Habiskan Rp 2.778 Triliun Bangun Tol Hingga Bandara, Said Didu: Ini Kebohongan Publik
- Ungkap Proses Pemulihan Ekonomi, Sri Mulyani Sebut Ini Faktor Geopolitik dan Geo-ekonomi
- Isi Surat PPATK Terkait Transaksi Janggal Rp 349 Triliun Akhirnya Terbongkar, Begini Isinya
Padahal, kata Gede, penerimaan pajak rendah terjadi karena kinerja Sri Mulyani juga. Itu berarti apabila Sri Mulyani terus menjabat, dipastikan pemerintah akan terus menarik utang dengan bunga yang tinggi.
“Saking tingginya bunga utang Indonesia (hingga 7 persen), besarnya sampai 2 hingga 3 persen di atas negara-negara peers di ASEAN seperti Filipina dan Vietnam,” katanya.
Gede Sandra juga mengingatkan, jika cicilan bunga utang semakin tinggi dari tahun ke tahun (tahun 2022 Rp 400 triliun). Maka anggaran APBN untuk sektor lain yang menurut SMI kurang penting terpaksa dipotong.
Dijatakan Gede, termasuk yang dipotong tentu saja adalah anggaran kegiatan MPR. Hal ini yang kemudian membuat pimpinan MPR meluapkan amarah.
“Jadi selama berada di bawah SMI Indonesia akan terus berada di “lingkaran setan” ini: penerimaan pajak rendah dan utang membengkak dengan bunga tinggi,” tegasnya.
Atas dasar itu, Presiden Jokowi harus segera mencari Menteri Keuangan baru yang sanggup meningkatkan penerimaan pajak, sehingga mengurangi beban utang.
“Kalaupun masih harus berutang, maka harus dilakukan dengan bunga yang lebih rendah 2 hingga 3 persen dari bunga saat ini,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad secara buka-bukaan mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap sikap Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Fadel nampaknya tidak bisa menutupi kekesalannya terhadap Sri Mulyani yang dinilainya kerap memangkas anggaran MPR RI.
Atas dasar itu, Fadel menegaskan bahwa, permintaan pencopotan Sri Mulyani
“Kita juga punya tugas yang lain di masyarakat tetapi teman-teman semuanya tadi bersepakat meminta saya untuk menyampaikan hal ini dan kami pimpinan MPR bertanggung jawab terhadap pernyataan yang saya sampaikan ini,” ujar Fadel, dikutip dari Berita Politik RMOL, Selasa 30 November 2021.
“Bapak Bambang juga mengatakan tadi di sampaikan Pak Fadli kepada media nanti kita tanggung jawab bersama-sama. Jadi kita merasa kecewa, dengan berbagai sikap,” sambung Fadel.
Selain itu, Fadel juga menilai bahwa kebijakan dan program Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam menstabilkan keuangan negara, juga tidak terlalu bagus.
Oleh sebab itu, menurut Fadel, desakan untuk mencopot Sri Mulyani dari jabatannya merupakan hal yang perlu dipertimbangan oleh Presiden Joko WIdodo.
“Di lain pihak tak disampaikan oleh teman-teman dari partai-partai disitu kita melihat berbagai kebijakan keuangan yang tidak perlu saya sampaikan di sini panjang lebar juga tidak bagus,” tandasnya.
Lebih lanjut, kata Fadel, dia juga mendapatkan banyak laporan dari para menteri yang mengeluhkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam mengelola keuangan negara.
“Ada beberapa teman-teman juga menyampaikan konflik, konflik antara menteri dengan menteri keuangan sangat tajam di kabinet saat ini. Mereka semua menyampaikan dan semua yang hadir disitu pimpinan-pimpinan partai politik,” ujarnya.
“Hanya ini kita minta agar presiden memberhentikan mencopot menteri keuangan karena tidak cakap dalam mengatur kebijakan pemerintahan yang ada,” lanjut Fadel.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.