Di Tengah Dinamika Kota Besar, Program Lorong Wisata Makassar Jadi Solusi Tekan Inflasi

Di Tengah Dinamika Kota Besar, Program Lorong Wisata Makassar Jadi Solusi Tekan Inflasi

KH
R
Kamsah Hasan
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Makassar – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menciptakan program Lorong Wisata (Longwis) di 15 kecamatan di kota Makassar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Hasilnya terbukti mampu menekan inflasi di kota tersebut.

Dengan program ini, pertumbuhan ekonomi di Makassar naik menjadi 5,40 persen dari sebelumnya 4,47 persen, sementara inflasi menurun dari 5,99 persen pada November tahun lalu menjadi 5,72 persen pada Februari 2023 menurut data BPS Kota Makassar.

Menurut Moh Ramdhan Pomanto, pandemi memberikan kesempatan kepada Pemerintah Kota Makassar untuk memulai kembali ekonomi dengan cara yang berbeda, yaitu dengan fokus pada ekonomi mikro berbasis lorong atau UMKM.

Program Longwis mencakup 5.000 lorong, di mana pada tahun lalu sebanyak 1.096 lorong terlibat dalam program ini, dan tahun ini Pemerintah Kota Makassar menargetkan 1.000 lorong.

“Program ini bertujuan untuk membangkitkan ekonomi mikro dan menekan kesenjangan ekonomi.” kata Danny Pomanto, Kamis, 6 April 2023.

Baca Juga

Menurut Danny Pomanto, sapaan akrab dari Moh Ramdhan Pomanto, program Longwis memperkuat ekonomi melalui klaster-klaster ekonomi, termasuk budidaya lobster, tanaman, UMKM, dan berbagai hal lainnya.

Dalam program ini, masyarakat diajak untuk menanam komoditas tertentu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Program ini sejalan dengan kebijakan pusat untuk memerangi inflasi dan food security, serta menguatkan hubungan sosial di antara masyarakat melalui kerja sama di lorong.

Program ini berbeda dari program yang biasanya dilakukan dalam skala yang lebih besar, karena dilakukan di lorong-lorong. Hal ini membuat Longwis menjadi ruang produktif dan etalase kota.

Dari program ini, ekosistem pun terbentuk, termasuk digitalisasi yang dimasukkan ke dalam big data Metaverse, seperti QR Code untuk penduduk, data pribadi, digital address, medical record, financial record, dan lain-lain.

Rumah-rumah dibuat dalam bentuk tiga dimensi. Program ini juga mengukur tingkat sosial sehingga ada mitigasi sosial; social caring, social sharing.

Efek positif dari program ini membuat Presiden RI Joko Widodo senang karena harga komoditi pokok di Makassar terbilang stabil.

“Pak Presiden pekan lalu ke Makassar dan menanyakan harga-harga, termasuk harga cabai. Pak Presiden sampaikan harga cabai di Makassar Rp40 ribu per kg itu bagus sekali dibandingkan dengan Jakarta sampai Rp90 ribu. Jadi Pak Presiden katakan tidak perlu khawatir,” ujar Danny.

Meski begitu, Danny menyadari bahwa Pemerintah Kota Makassar harus terus bekerja untuk menekan inflasi hingga turun menjadi 4 persen.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.