Terkini.id, Makassar – Plt Dinas Kesehatan Kota Makasssar Khadijah Iriani memastikan pemerintah kota bakal menggunakan GeNose untuk screening atau menyaring secara menyeluruh kasus Covid-19 di Kota Makassar.
Sebelumnya, Tim Detektor dan tenaga kesehatan telah melakukan tes usap atau PCR di Lapangan Karebosi. Setelah itu mereka akan mendatangi rumah warga untuk mengecek kondisi kesehatan warga.
“Kalau ada positif baru kita gunakan PCR,” kata Iriani, Selasa, 4 Mei 2021.
Sebelumnya Pemerintah Kota Makassar melakukan uji coba antara GeNose dan PCR namun hasilnya tak memuaskan.
Iriani menjelaskan bahwa ada 500 sampel yang disiapkan. Mereka yang melakukan pemeriksaan GeNose hampir 500, sementara yang melakukan tes PCR hanya 170.
“Ini orang takut pakai PCR, orang tidak mau ditusuk-tusuk,” sebutnya.
Iriani melihat masyarakat lebih cenderung memakai GeNose lantaran prosesnya lebih mudah dan tak menimbulkan rasa takut.
“GeNose kan hanya ditiup,” ungkapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan hasil tes GeNose dan Swab PCR telah keluar. Hanya saja, hasilnya tidak memuaskan.
Sebab itu, Danny mengatakan dirinya mengambil hal positif dari kejadian ini. Menurutnya, orang-orang lebih suka melakukan GeNose dari tes PCR.
“Kesimpulan pertama berarti orang lebih suka GeNose daripada PCR. Kedua, kalau kita bandingkan antara 100 GeNose dan 100 PCR, maka GeNose lebih mendeteksi banyak orang positif dibanding PCR,” terang Danny.
“Tapi kalau dia PCR-nya positif, otomatis GeNose-nya juga positif. Berarti lewat 90 persen. Tapi lebih banyak mendeteksi positifnya di GeNose,” lanjutnya.
Danny menilai berdasarkan penelitian, GeNose mendeteksi Covid-19 pada hari kedua, sementara PCR pada hari keempat.
“Memang GeNose lebih banyak dia deteksi daripada PCR karena dia mendeteksi lebih dulu. Jadi berkesesuaian. Kalau masalah mana lebih akurat atau tidak itu beda lagi, relatif itu,” jelasnya.