Terkini.id, Jakarta – Anggota DPD RI asal DKI Jakarta Fahira Idrisdilaporkan oleh Ketua Umun Cyber Indonesia Habib Muanas ke Polda Metro Jaya atas dugaan berita bohong alias hoaks terkait pengawasan virus corona di Indonesia.
Hoaks tersebut diunggah dan diserbarkan oleh Fahira Idris lewat akun twitter miliknya, @FahiraIdris.
Menurut Muannas, unggahan hoaks Fahira Idris menimbulkan kegaduhan dan meresahkan masyarakat.
“Konten itu sempat diprotes netizen bahkan menjaditrending topic di Twitter dengan tagar #tangkapfahiraidris,” kata Muanas, seperti dilansir dari CNN Indonesia, Senin, 2 Maret 2020.
Ia menilai bahwa hoaks terkait virus corona yang diunggah Fahira merupakan masalah serius.
- Fahira Idris Kecam Holywings Usai Promosikan Miras dengan Nama Muhammad: Saya Mengecam dan Menyayangkan Bentuk Promosi Seperti ini
- Heboh Masjid di Jakarta Dirobohkan MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Ustaz Alfian Tanjung: Ayo Senator Bu Fahira Idris Segera Sikapi!
- Herry Wirawan Lolos Dari Hukuman Mati, JPU Ajukan Banding, Fahira Idris: Tidak Ada Tempat Bagi Predator Anak dalam Komunitas Masyarakat
- Anggota DPD RI Fahira Idris Sebut Indonesia Miliki Banyak Stok Pemimpin, Tapi Dijegal 'Presidential Threshold' 20 Persen
- Bicara Pilpres, Fahira Idris: Capres Independen Bukan Hal Mustahil Diwujudkan
Oleh karena itu, pihaknya berharap aparat kepolisian bisa melakukan tindakan tegas terhadap Fahira Idris.
Ia juga meminta kepada aparat penegak hukum agar tak segan memproses laporan pihaknya terhadap Fahira, meski yang bersangkutan merupakan seorang anggota DPD RI.
Menanggapi laporan Muannas, Fahira Idris mempertanyakan dimana letak hoaks dalam unggahannya tersebut.
“Letak hoaksnya di mana? Saya tidak menambahkan atau mengurangi informasi dari media online tersebut. Yang dimaksud ‘dalam pengawasan’ tidak lain adalah ‘suspect’ dan tidak berarti ‘positif terinfeksi virus corona COVID-19’,” ujar Fahira, dilansir dari Kumparan, Senin, 2 Maret 2020.
Soal cuitannya terkait virus corona, Fahira menyebut bahwa unggahannya itu dikutipnya dari media online tribunnews.
“Lagipula, yang disampaikan di berita itu memang terdapat 136 pasien dalam pengawasan corona yang sekali lagi adalah suspek,” ujarnya.
“Tidak ada satupun kalimat baik oleh media tersebut ataupun dari saya yang mengatakan bahwa sudah ada pasien positif corona di Indonesia. Tetapi oleh mereka ‘digoreng’ bahwa saya menginformasikan bahwa sudah ada kasus corona di Indonesia, dan sekarang mau dilaporkan polisi. Kan aneh,” sambungnya.
Ia pun mengaku siap menghadapi pelaporan yang dilayangkan Muannas terhadap dirinya. Bahkan, Fahira Idris berencana akan melaporkan balik pihak-pihak yang menudingnya menyebarkan hoaks.
“Yah silahkan, saya akan hadapi. Saya juga berencana melaporkan balik pihak-pihak yang menuduh saya telah membuat dan menyebar hoaks,” ujarnya.