Anggota DPD RI Fahira Idris Sebut Indonesia Miliki Banyak Stok Pemimpin, Tapi Dijegal ‘Presidential Threshold’ 20 Persen
Komentar

Anggota DPD RI Fahira Idris Sebut Indonesia Miliki Banyak Stok Pemimpin, Tapi Dijegal ‘Presidential Threshold’ 20 Persen

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Anggota DPD RI Fahira Idris mengatakan Indonesia memiliki banyak stok calon pemimpin yang potensial. Namun dijegal oleh aturan ambang batas dukungan 20 persen dari DPR.

Menurutnya rakyat menginginkan putra-putri terbaik bangsa bersaing menjadi pemimpin bangsa di Pilpres 2024 nanti.

“Indonesia punya banyak stok pemimpin berkualitas, tetapi diamputasi ambang batas 20 persen. Kita ini bangsa besar yang banyak memiliki putra-putri terbaik yang cerdas, berintegritas serta mempunyai visi besar bagi kemajuan bangsa ini.” ucap Fahira.

Makanya anggota DPD perwakilan Jakarta ini turut memperjuangkan uji materi ambang batas pencalonan presiden 20 persen pada UU 7/2017 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Jalan mereka untuk menjadi pemimpin negeri ini harus dibuka seluas-luasnya demi mempercepat kesejahteraan rakyat. Itulah kenapa ambang batas pencalonan nol persen harus kita perjuangkan secara konstitusional,” kata Fahira Idris dikutip dari rmol.id tertanggal Rabu 29 Desember 2021.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Dia menambahkan mekanisme pencalonan harus dirancang dengan efektif untuk mendapatkan kandidat calon yang berkualitas. Salah satunya memberi ruang seluas-luasnya pada partai politik mengajukan pasangan calon presiden dan wakli presiden masing-masing.

“Ambang batas nol persen akan menutup banyak kelemahan mekanisme pencalonan capres yang saat ini minim suasana kompetitif karena hanya parpol yang memenuhi syarat tertentu saja yang dapat mengajukan pasangan capres.” Jelasnya

Menurutnya pula selama ini pemilihan kurang sehat karena masyarakat hanya diharuskan memilih calon yang itu-itu saja.

“Ambang batas nol persen juga akan mengakhiri situasi demokrasi yang kurang sehat karena rakyat dikondisikan hanya memilih calon yang itu-itu saja. Dengan ambang batas nol persen, diyakini akan membuat demokrasi kita lebih sehat,” ucap Fahira optimis.