Terkini.id,Makassar – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar Ichwan Jakub menyatakan, saat ini, Dinas Kominfo mengedepankan persandian dalam memilah berita yang baik dan buruk. Hal itu, kata dia, untuk memberikan informasi yang benar kepada publik.
“Terus terang saat ini susah memilah mana informasi yang memberitakan baik dan yang buruk. Nah fungsi sandi sebenarnya memberikan pelayanan publik kepada masyarakat terhadap pemberitaan yang bisa terpilah, yang bisa di sampaikan ke publik,” kata dia saat ditemui di Hotel Aston, Makassar, Rabu, 10 Juli 2019.
Penyampaian itu ia sampaikan di sela kegiatan sosialisasi tata kelola persandian dengan tema Kesadaran Keamanan Data Pribadi dan Internet Sehat. Hal itu sebagai respons terhadap dunia informasi yang semakin cepat dan cenderung tak terkontrol.
Saat ditanya ihwal pembatasan kepada media, Ichwan mengatakan tak ada pembatasan sama sekali. Hanya saja, kata dia, yang dibatasi yaitu konten pemberitaan yang sifatnya hoaks.
Dari pantauan Terkini,id, peserta yang mengikuti sosialisai, antara lain, pihak SKPD terkait, dari kecamatan, serta kelurahan. Ichwan mengatakan hal itu untuk memberi edukasi bagi mereka untuk memilah informasi sebelum sampai ke masyarakat.
- Soal Indeks Keamanan Informasi Diskominfo SP Bali-Sulsel Sharing Knowledge
- Kabar Baik Bagi Pencari Kerja! Diskominfo Surabaya Sediakan Aplikasi Pencaker
- Wajah Kadis Kominfo Karawang Diludahi Massa Pembela Rizieq Shihab, Ini Penjelasannya
- Pekan Depan, Inspektorat Selidiki Dugaan Kerugian Negara di 2 OPD Pemkot Makassar
- Wawali Makassar Tindaklanjuti Rekomendasi BPK Terhadap Diskominfo dan Bapenda
“Sehingga, betul-betul dia bagian tidak terpisahkan dari suatu rangkaian di Kota Makassar baik itu di SKPD Kecamatan dan itu adalah hal yang paling penting bagi kami,” ungkapnya.
Sementara, Asisten Bidang Pemerintahan Kota Makassar Abdul Azis Hasan mengatakan sosialisasi tersebut memperdalam pemahaman peran operator dari kelurahan dan kecamatan tentang persandian untuk menguasai sehingga profesional.
“Harus menjadi filter terhadap informasi yang disampaikan, kalau dikahwatirkan terjadi bencana, hoaks, harus dicerna,” kata dia.
Kedua, kata dia, operator dilatih dengan peralatan yang ada untuk membantu mereka dalam mendukung tugasnya.
“Profesional menjaga kerahasian dan menjalankan fungsinya, tidak gaptek,” terangnya.