Drajat Hidayat Nilai Tagar ‘Sunda Tanpa PDIP’ Tak Lebih dari Politik Sampah!

Drajat Hidayat Nilai Tagar ‘Sunda Tanpa PDIP’ Tak Lebih dari Politik Sampah!

SW
R
St. Wahidayani
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Munculnya tagar ‘Sunda Tanpa PDIP’ beberapa hari lalu di media sosial kini dinilai hanya sebagai sampah politik.

Seperti yang diketahui, tagar tersebut bermunculan setelah kasus Arteria Dahlan yang diduga menyakiti orang sunda terkait pernyataan Arteria disaat rapat.

Meskipun, Arteria Dahlan sudah memberikan klarifikasi permintaan maaf kepada Masyarakat Sunda. Namun, sayangnya kasus ini terus bergulir bahkan dipolitisir oleh sejumlah tokoh tertentu hingga masuk ke dalam ranah politik.

Terkait hal tersebut, Kasepuhan Padepokan Trisakti, H Drajat Hidayat Soetardja ikut angkat bicara.

H Drajat Hidayat Soetardja secara tegas mengatakan, ketersinggungan masyarakat Sunda karena soal budaya bukan politik.

Baca Juga

Drajat juga menyayangkan ada kelompok-kelompok tertentu yang mempolitisir kasus Arteria Dahlan.

“Tagar #sundatanpaPDIP adalah statement naif yang tentunya dibuat oleh partai lain yang ingin memenangkan persaingan politik khususnya di Jawa Barat,” tegas Drajat.

Di mata Drajat, PDIP selama ini konsisten di jalur budaya sehingga sangat dekat dengan seniman, budayawan dan komunitas Sunda. Dilansir dari Galamedia. Minggu, 23 Januari 2022.

“Saya kira tagar #SundaTanpaPDIP yang diramaikan tidak lebih dari politik sampah yang ditebar untuk memanfaatkan orang Sunda dalam kepentingan politiknya. Padahal kelompok tersebut belum tentu memperjuangkan kepentingan masyarakat Sunda atau Jawa Barat pada umumnya,” ungkap dia.

Drajat juga meyakini pernyataan Arteria Dahlan adalah ungkapan pribadi dan tidak menggambarkan keseluruhan PDIP.

Ia mengatakan, PDIP juga terdiri dari beragam etnis dan banyak orang Sunda didalamnya.

“Sekali lagi kami tegaskan, sebagai orang Sunda saya juga merasa tersinggung dengan pernyataan Arteria Dahlan. Tapi kami tidak terima kasus ini dimanfaatkan untuk agenda politik. Kami yakin PDI Perjuangan juga memiliki mekanisme sendiri untuk memberikan sanksi kepada Arteria Dahlan,” pungkasnya.

Hal sama disampaikan Ki Taufik S Arsakusumah dari Padepokan Bambu Banten. Ia pun menyerukan seluruh elemen bangsa harus bersatu.

Ki Taufik berharap kasus Arteria tidak dimanfaatkan oleh kepentingan politik pihak tertentu.

“Baiknya saat ini kita fokuskan kepada perbaikan semua pihak sesuai pelaksanaan nilai-nilai Pancasila yang berakar dari budaya bangsa. Terlebih Arteria sudah meminta maaf, dan siap menerima sanksi dari partai,” tutur Taufik.

Sejumlah komunitas dan budayawan Sunda juga turut menandatangani surat pernyataan tersebut.

Di antaranya Bambang Sumantri, Ketua Pamong Budaya Bogor, Gin Gin Akil, Ketua Dewan Pengawas Panggelar Ngertakeun Bumi Lamba dan Asep Nurdin, Ketua Umum Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.