Terkini.id, Makassar – Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menerima audiensi Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sulsel, terkait koordinasi persiapan pelaksanaan East Indonesia Tourism and Investment Summit 2023 di Rujab Gubernur, Kamis 2 Februari 2023.
Kegiatan yang berlangsung dari 3-4 Maret ini akan mengundang duta besar negara sahabat. Sejauh ini tercatat di antaranya: Australia, Jerman, Malaysia, India, Banglades dan Singapura dan juga sejumlah menteri Republik Indonesia.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menilai, Sulsel dengan menjadi tuan rumah dapat menjadi sarana promosi wisata dan investasi Sulsel.
“Sekaligus dengan dan datang, dapat melihat langsung kedua bidang ini. Memberikan gambaran secara jelas dan positif,” kata Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Untuk itu, Gubernur meminta agar kegiatan KTT Pariwisata dan Investasi Indonesia Timur ini dipersiapan dengan sangat baik.
- Target 154 Ribu Batang di Wilayah Bosowasi, DKP Sulsel Tanam Mangrove di Desa Polewali Bone
- Kembalikan Kejayaan Sutera Soppeng, 1,5 Juta Bibit Murbei Ditanam Oleh Gubernur Sulsel
- Disupport Rp30 M Bantuan Keuangan, Gubernur Sulsel Resmikan Jembatan Kembar di Parepare
- 51 Desa Wisata Sulsel Masuk 500 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia Kemenparekraf
- Peringatan HUT Parepare ke-63 Tahun, Gubernur Sulsel Serahkan Bantuan Rp10 Miliar
Sedangkan, Kepala BPPD Sulsel, Andry Arief Bulu menyampaikan, dengan Sulsel menjadi tuan rumah dapat menggalakkan pariwisata dan kaitannya terkait investasi di Sulsel.
Lebih lanjut, Sulsel sendiri mencoba mengusulkan menjadi rekomendasi, potensi di Kabupaten Bulukumba dan Kawasan Geopark Maros – Pangkep menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru.
“Yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Bulukumba dan Kawasan Ekonomi Khusus Geopark Maros-Pangkep. Sehingga tujuan besarnya nanti, kita jadikan Sulsel ini menjadi destinasi wisata super prioritas yang ke enam di Indonesia. Karena potensi kita luar biasa di sini,” jelasnya.
Pada pelaksanaan hari terakhir di tanggal 4 Maret akan dilaksanakan kegiatan Anti Malas Gerak (Anti Mager).
“Anti Mager merupakan salah satu program Pemprov. Selain dari pelaku industri pariwisata juga dari masyarakat umum akan ikut,” ujarnya.