Gejala Omicron Mengalami Peningkatan 21 Kasus BA.4, 122 Kasus BA.5

Gejala Omicron Mengalami Peningkatan 21 Kasus BA.4, 122 Kasus BA.5

R
Fahri Setiadi
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Kasus harian COVID-19 pada gejala Omicron saat ini mengalami peningkatan, 21 kasus BA.4, 122 kasus BA.5, Jumat 24 Juni 2022.

Diketahui bahwa saat ini kasus harian COVID-19 masih berada di atas seribu kasus gejala Omicron per hari, pada temuan subvarian baru Omicron terus bertambah. Terbaru, sudah ada 21 kasus BA.4 dan 122 kasus BA.5 Omicron Indonesia

“Total subvarian Omicron menjadi 143 pasien,” ucap Juru bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril kepada detikcom pada Kamis 23 Juni 2022.

Di samping itu, pakar biologi molekuler prof Amien Subandrio menjelaskan bahwa omicron adalah subvarian BA.4 dan BA.5 yang saat ini omicron gejala sudah menyebar lebih luas.

Inilah rinciannya:

Baca Juga

1 Subvarian Omicron BA.4

– Bali: 1 kasus

– DKI Jakarta: 12 kasus

2 Subvarian Omicron BA.5

– Jawa Barat

– Depok: 6 kasus

– Cimahi: 12 kasus

– DKI Jakarta

– Jakarta Utara: 2 kasus

– Jakarta Timur: 2 kasus

– Jakarta Selatan: 29 kasus

– DKI Jakarta: 23 kasus

– Jawa Tengah

– Batang: 4 kasus

– Banten

– Tangerang: 4 kasus

– Bali

– Denpasar: 3 kasus

Kata Prof Amien, ada beberapa ciri ciri omicron mutasi pada BA.4 dan BA.5 yang bisa lebih menular dan juga tidak terbendung dari antibodi vaksin COVID-19. Walaupun demikian, kabar baiknya tidak dapat dilaporkan ada gejala yang lebih serius daripada varian terdahulu.

“Sifat-sifat itu ternyata disebabkan karena BA.4 dan BA.5 ini membawa mutasi yang menyebabkan dia punya sifat yang istimewa, memang sebagian besar BA.4 dan BA.5 mirip-mirip, tetapi ada tambahan mutasi lagi yang menyebabkan dia memiliki sifat tersebut,” paparnya.

pada ciri-ciri omicron dan mutasi pada BA.4 dan BA.5 dipastikan bisa lolos pada antibodi yang dibentuk dari vaksinasi. Namun, pemerintah akan tetap mendorong booster buat yang belum mendapatkannya. Buktinya, banyak di antara kasus yang telah terlaporkan, belum mendapat booster.

“143 kasus itu rata-rata sudah divaksinasi, ada sekitar 50 persen yang belum menerima booster,” ungkap Syahril pada konferensi virtual, Kamis 23 Juni 2022.

Di samping itu, ahli penyakit pernapasan pada RSUP Persahabatan dr Erlina Burhan menerangkan bahwa ada beberapa gejala omicron yang telah dilaporkan pada BA.4 dan BA.5. Termasuk batuk dan juga demam.

“Bisa diperhatikan di sini, untuk BA,5 yang terbanyak adalah batuk dan biasanya batuknya kering, lalu disertai dengan demam dan pilek. Dan juga ada nyeri tenggorok. Untuk BA.4 juga yang terbanyak adalah batuk, diikuti dengan dengan nyeri tenggorok, dan demam,” pungkasnya pada webinar virtual pada Kamis 23 Juni 2022.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.