Terkini.id — Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah berharap agar kejayaan komoditas Sulsel seperti coklat dan kopi bisa kembali berjaya.
Pasalnya, dengan produksi komoditas ini tahan terhadap krisis moneter.
“Krisis tahun 98 negara-negara maju mengalami krisis, ini justru membawa berkah untuk Sulsel karena adanya komoditas coklat dan kopi serta komoditas lainnya,” kata Nurdin Abdullah di acara pelantikan Bupati-Wakil Bupati Luwu dan Wajo di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat 15 Februari 2019.
Dia juga menyampaikan kepada para bupati bahwa coklat yang selama ini menjadi primadona. Namun, terdapat masalah, coklat saat ini bukan lagi kebanggaan dan menjadi pekerjaan rumah. Bahkan industri sudah mulai mengimpor coklat.
Hal lainnya, soal benih, melalui Menteri Pertanian (Mentan) telah memberikan respon untuk menjadikan Sulsel sebagai sentra benih coklat.
- DPRD Bisa Usul Pj Gubernur Sulsel Lebih dari Tiga Nama
- Gubernur Titip Pesan ke Yasir Machmud Untuk Atlet Asal Sulsel di Ajang Seagames 2023 Kamboja
- 10 Ranperda Baru di Sulsel Akan Dibahas Tahun Ini, 3 Prakarsa Gubernur
- Warga Soppeng Sumbangkan Sapi 1,4 Ton, Gubernur Sulsel Bagikan ke Sejumlah Daerah
- Diduga Sindir Ganjar Pranowo Soal Kemiskinan, Rizal Ramli: Ada Gubernur Nyopras-Nyopres Modal Hanya BuzzeRP
“Tentu Luwu Raya akan kita sebagaikan sentra pembenihan coklat,” paparnya.
Mantan Bupati Bantaeng ini juga menyampaikan Sulsel telah melakukan direct call (pengiriman langsung) keluar negeri dan per Juni mendatang juga dijadwalkan akan dibuka direct flight (penerbangan langsung) ke luar negeri, Yakni Jepang untuk penerbangan kargo dan penumpang. Sehingga hal ini dapat mendukung pengiriman komoditas.
Di tahun tersebut selain kopi dan coklat. Di tahun tersebut Sulawesi Selatan banyak memiliki komoditas basis pada sub sektor perikanan. Komoditi tersebut antara lain cakalang, udang, rumput laut, kepiting dan teripang. Diekspor dan banyak mendatang keuntungan ekonomi pada masyarakat.