Hasil Survey Menunjukkan Kepuasan Publik terhadap Pemerintah Menurun, Netizen: Semua itu karena Kebijakannya Menyakiti Rakyat Kecil
Komentar

Hasil Survey Menunjukkan Kepuasan Publik terhadap Pemerintah Menurun, Netizen: Semua itu karena Kebijakannya Menyakiti Rakyat Kecil

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Hasil Survei Charta Politika Indonesia menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah di era Presiden Joko Widodo terus mengalami penurunan.

Menanggapi kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi yang terus menurun, pengguna media sosial menilai bahwa hal ini terjadi dikarenakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sering kali memberatkan rakyat kecil yang secara otomatis berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat.

Penurunan kepuasan publik ini merosot sejak seurvei terakhir pada Januari lalu di angka 65,3 persen. Tren penurunannya sudah mulai terjadi pada bulan Januari 2022.

“Semua itu karena kebijakan pemerintah menyakiti rakyat kecil, sebagian subsidi dicabut, BBM dinaikkan, nanti menyusul TDL dan gas 3 kg dll”, tulis netizen, dikutip dari kolom komentar CNN Indonesia, Senin 25 April 2022.

Hasil Survey Menunjukkan Kepuasan Publik terhadap Pemerintah Menurun, Netizen: Semua itu karena Kebijakannya Menyakiti Rakyat Kecil

Kucuran dana BLT yang digelontorkan pemerintah untuk membantu rakyat kecil dinilai tidak efektif, karena hal itu tidak bisa terus menerus dilakukan oleh pemerintah.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Netizen juga menilai jika BLT yang selama ini diberikan kepada rakyat perlu dilakukan survey apakah sudah tepat sasaran dan merata ke seluruh pelosok negeri.

“BLT memang dikucurkan, tapi apa terus demikian? Dan apa merata ke seluruh negeri?”, tulis netizen.

Diwartakan sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya memaparkan hasil survey yang dilakukan lembaganya mengenai tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah.

“Kalau kita lihat terjemahannya secara geografi, mana daerah yang dianggap cukup puas, dan tidak puasnya, kalau dilihat dengan border 60 persen, ada beberapa daerah yang harusnya mulai kita berikan lampu kuning buat pemerintahan Jokowi dan Kiai Ma’ruf”, kata Yunarto, dikutip dari laman CNN Indonesia.

Dia mengatakan bahwa pada November 2021, tingkat kepuasan publik sempat menyentuh angka 70,1 persen. Angkanya kemudian naik pada Januari menjadi 71,7 persen.

Jumlah itu sekaligus menjadi angka tertinggi dalam dua tahun terakhir sejak bulan Februari 2020. Pada Februari 2022, terjadi penurunan ke angka 65,3 persen, sebelum kembali turun di survei terakhir ke angka 62,9 persen.

Yunarto memaparkan bahwa ada sejumlah daerah yang tingkat kepuasannya dibawah 60 persen terhadap kinerja Jokowi-Ma’ruf Amin seperti, DKI Jakarta, Sumatera, Banten, Sulawesi dan Kalimantan.

Adapun daerah dengan tingkat kepuasan diatas 60 persen yakni, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Bali, NTB dan NTT.

Rentang waktu survey Charta Politica ini dilakukan selama sepekan pada 10-17 April. Jumlah responden yang digunakan dalam survey ini sebanyak 1.220 responden dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat atau multistage random sampling.

Ditemukan pula dalam survey ini margin of error sebesar 2, 83 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.