NETWORK
Terkini.id, Jakarta – Sekretaris Jenderal Komite Pemberantasan Mafia Hukum, Husin Shihab menanggapi cuitan aktivis, Nicho Silalahi terkait pengelolaan zakat oleh lembaga negara.
Husin Shihab yang merupakan seorang pengacar menduga adanya unsur penistaan agama, berita bohong, atau provokasi dalam cuitan tersebut.
“Apa ini bukan ranahnya penistaan agama, atau berita bohong yang menimbulkan kegaduhan garda-gara statement NS ini,” kata Husin Shihab melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu, 24 April 2022.
“Apa ini tidak masuk unsur provokasi antar kelompok masyarakat yang meyakini bahwa zakat harus dikelola oleh lembaga negara?” sambungnya dengan menandai akun-akun resmi Polri.
Bersama pernyataannya, Husin Shihab membagikan cuitan seorang netizen yang juga mengkritik pernyataan Nicho Silalahi.
- Posting Video Anies Baswedan, Husin Shihab: Gaya Salaman Kaum Tukang Bid'ah
- Posting Video Anies Baswedan Ogah Tangannya Dicium, Husin Shihab: Dia Sudah Capek Berbohong
- Husin Shihab Sebut Habib Rizieq Kumat: Nabi Digadaikan Seakan Dia Mewakili Nabi
- Singgung Habib Rizieq Dapat Pesan Dari Rasulullah, Husin Shihab: RS Kumat Lagi, Main Sara Mulu
- Dokter Tifa: Polisi Salah Sasaran Joshua Itu Batak, Beda Jawa Atau Sunda Pasrah Mau Digebukin
Netizen dengan nama akun @nety_rusi ini menilai bahwa Nicho Silalahi menghina amil zakat dan juga Islam.
“Hallo Nicho Silalahi anda ini sok tau sekali. 1. Zakat adalah rukun Islam tidak sah keislaman seseorang kalo ga zakat. Statement anda menghina amil zakat ini penghinaan serius pada Islam,” katanya.
“2. Anda tidak paham Islam, yatim itu sudah jelas bukan penerima zakat. Mau ubah syariat?” sambungnya.
Adapun dalam cuitan yang ditanggapi netizen ini, Nicho Silalahi menyatakan ketidaksetujuannya soal pemotongan gaji untuk zakat.
Nicho Silalahi menyinggung bahwa setahunya, zakat adalah kewajiban Umat Islam untuk membayar kepada kaum duafa, bukan kewajiban ke lembaga negara.
Ia juga menyarankan agar sebaiknya zakat diberikan ke masjid atau ke anak-anak yatim dibandingkan melalui Badan Zakat Nasional (Baznaz).
“Setahuku zakat itu kewajiban umat Islam untuk membayar kepada kaum duafa, bukan kewajiban bayar ke lembaga negara,” kata Nicho Silalahi.
“Jika ga setuju gaji dipotong langsung apakah ada sangsinya? Pernah ga Baznas dilakukan audit forensik? Usulku mending berzakat ke masjid atau anak-anak yatim,” sambungnya.