Terkini.id, Jakarta – Pejabat pemerintah Israel, Mark Regev mengungkapkan bahwa pihaknya sudah sejak lama ingin damai dengan Palestina. Namun, upaya itu dihalangi oleh pihak ketiga yakni Hamas.
Mark Regev yang juga merupakan penasehat utama Perdana Menteri Israel menjelaskan, Hamas sebenarnya adalah pemicu konflik antara negaranya dengan Palestina.
Pasalnya, menurut Regev, kelompok milisi bersenjata terbesar di Palestina itu kerap memulai konflik Israel-Palestina.
Akan tetapi, menurutnya, tak banyak pihak mengetahui kebenaran tersebut. Regev pun mengungkapkan bahwa selama ini publik memahami konflik itu hanya melibatkan Israel dan Palestina. Padahal, kenyataannya tidak demikian.
“Mereka (Hamas) memulai rangkaian tindak kekerasan ini tanpa alasan apapun, dan mereka sekarang sudah menanggung akibatnya,” ujar Mark Regev, Sabtu 22 Mei 2021 seperti dilansir dari BBC lewat Hops.id.
- Mahasiswi Kedokteran Asal Palestina Lulus di FK Unhas, Jadi Lulusan Terbaik Predikat Cum Laude
- Momen Pilu Ayah di Palestina Terima Akta Kelahiran Anak Kembarnya yang Wafat Dibom 4 Hari Lalu
- Pondok Pesantren Ummul Mukminin Aisyiyah Serukan Bela Palestina
- Koalisi Jurnalis Sulsel Gelak Aksi Solidaritas untuk Jurnalis di Gaza Palestina
- Bupati Bulukumba Andi Utta Lelang Harga Semangka Puluhan Juta Rupiah, Dananya Bantu Palestina
Regev menambahkan, konflik di Gaza yang berakhir dengan gencatan senjata pada Jumat 21 Mei 2021 kemarin telah melemahkan kelompok Hamas dan membuka jalan untuk perjanjian damai.
Maka dari itu, pihaknya berharap suara moderat dari publik Palestina bisa lebih digaungkan. Sebab, kata Regev, Israel sudah sejak lama ingin berdamai dengan Palestina dan merajut hubungan lebih baik.
Namun, lanjut Regev, rencana perdamaian Israel dan Palestina itu selalu gagal terwujud karena keberadaan Hamas.
“Apa yang bisa Anda lakukan kalau Hamas menentang semua solusi politik? Saya harap, kami bisa berdamai dengan warga Palestina, tetapi hal itu tidak akan terjadi dengan Hamas,” ungkapnya.
Diketahui, setelah 11 hari lamanya berkonflik dan saling serang Israel dan Hamas di Palestina akhirnya setuju untuk melakukan gencatan senjata.
Meski gencatan senjata baru berlaku hari Jumat ini, 21 Mei 2021, tetapi rupanya keputusan tersebut telah dikonfirmasi sejak Kamis malam kemarin (waktu setempat) oleh media Israel dan pejabat Hamas.
Mengutip Bizlaw, juru bicara Hamas di Palestina Sami Abu Zuhri kepada Anadolu Agency mengklaim bahwa Israel melarikan diri dari pertempuran.
“Israel gagal mencapai tujuan agresinya dan melarikan diri dari pertempuran dengan perlawanan Palestina,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.