Terkini.id, Wellington – Ini alasan PM Selandia Baru Jacinda Ardern berani pulangkan warganya yang terkait ISIS. Kabar tak lazim datang dari Selandia Baru belum lama ini. Pasalnya, Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern menyetujui permintaan dari pihak berwenang Turki guna menerima kembali seorang warga negara Selandia Baru yang dituduh memiliki hubungan dengan ISIS.
Sebelumnya, diberitakan seorang wanita dan dua anaknya yang berkebangsaan Selandia Baru ditahan imigrasi Turki setelah ditangkap pada awal 2021, lantaran mencoba memasuki Suriah dan diduga bergabung dengan kelompok ISIS.
Pihak berwenang Turki meminta agar Selandia Baru memulangkan keluarga tersebut. Menanggapi permintaan itu, Ardern mengatakan proses pemulangan warganya bukanlah hal yang mudah.
“Selandia Baru tidak mengambil langkah ini dengan enteng. Kami telah mempertimbangkan tanggung jawab internasional serta rincian kasus khusus ini, termasuk fakta bahwa anak-anak terlibat,” terang kata Ardern dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan kabinet di Wellington, seperti dilansir dari Reuters via dw.com, Senin 26 Juli 2021.
Seperti diketahui, wanita itu memiliki kewarganegaraan Selandia Baru dan Australia. Keluarganya pindah ke Australia ketika ia berusia enam tahun. Ia dibesarkan di sana sebelum berangkat ke Suriah pada 2014 dengan paspor Australia.
Namun, pemerintah Australia mencabut kewarganegaraannya dan menolak untuk membatalkan keputusan itu meskipun ada panggilan dari Selandia Baru. Pada awal tahun ini, Ardern menyebut keputusan Australia salah dan telah melepaskan tanggung jawabnya dengan ‘secara sepihak’ dengan membatalkan kewarganegaraan wanita tersebut.
“Australia memberikan jaminan akan berkonsultasi dengan Selandia Baru jika kasus serupa muncul di masa depan,” kata Ardern kepada Reuters.
Ia menambahkan, rincian tentang pengaturan atau waktu untuk membawa pulang keluarga itu tidak akan dipublikasikan lantaran alasan keamanan.
Sementara itu, pihak berwenang Turki mengatakan wanita berusia 26 tahun itu adalah teroris ISIS yang dicari dengan status ‘blue notice’ interpol. ‘Pemberitahuan biru’ itu dikeluarkan untuk mengumpulkan informasi tambahan tentang identitas, lokasi, atau aktivitas seseorang terkait dengan kejahatan.
“Sebelumnya telah dijelaskan bahwa setiap warga Selandia Baru yang mungkin dicurigai terkait dengan kelompok teroris harus diselidiki berdasarkan hukum Selandia Baru, tetapi itu akan menjadi urusan polisi,” beber Ardern.
Ardern menegaskan, keselamatan dan kesejahteraan warga Selandia Baru adalah perhatian utama pemerintah.
Ia juga mengungkapkan, pemerintah memiliki perencanaan ekstensif dengan polisi dan lembaga lainnya menyoal pemulangan wanita terkait ISIS itu.