Terkini.id, Jakarta – Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, mengaku tertarik dengan wacana perpanjangan masa jabatan presiden hingga 2027 mendatang.
“Tetapi yang menarik ternyata adalah perpanjangan 2027 kok saya lihat datanya Pak Burhan ini dari bulan ke bulan kok orang naiknya tinggi ya untuk orang setuju ya,” ujarnya.
Kemudian Bahlil pun menyampaikan pandangan dari sisi pengusaha. Dia mengklaim para pengusaha mayoritas setuju dengan survei tersebut untuk menunda proses peralihan kepemimpinan. Yang seharusnya periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo akan berakhir di 2024 nanti.
“Saya sedikit mengomentari begini, kalau kita mengecek di dunia usaha, rata-rata mereka memang berpikir adalah bagaimana proses demokrasi ini dalam konteks peralihan kepemimpinan, kalau memang ada ruang untuk dipertimbangkan dilakukan proses untuk dimundurkan itu jauh lebih baik,” ucapnya.
Dia menambahkan alasannya kenapa berkata demikian karena saat ini kita baru saja berusaha untuk bangkit setelah adanya pandemi. Belum juga sepenuhnya bangkit, kemudian harus lagi bergelut dengan persoalan rumit perpolitikan.
“Kenapa, karena mereka ini baru selesai babak belur dengan persoalan kesehatan. Ini dunia usaha baru mau naik, baru mau naik tiba-tiba mau ditimpa lagi dengan persoalan politik,” ungkap Bahlil.
Dilansir dari detik.com pada Senin 10 Januari 2022 hasil Survei Indikator Politik Indonesia mencatat masyarakat yang sangat setuju dengan jabatan Presiden Jokowi ditambah hingga 2027 mencapai 4,5%. Lalu yang setuju sebanyak 31,0%, kurang setuju 32,9%. Tidak setuju sama sekali sebanyak 25,1%, serta yang tidak menjawab/tidak tahu sebesar 6,6%.
Survei ini digelar pada 6-11 Desember 2021 dengan kriteria responden warga negara Indonesia yang telah berusia 17 tahun keatas.