Terkini.id, Jakarta – Aktivis Nicho Silalahi melalui sebuah cuitan diakun media sosial miliknya menyoroti pernyataan Presiden Jokowi soal mengaku dihubungi sejumlah kepala negara dan pemerintahan di Dunia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku dirinya dihubungi sejumlah kepala negara dan pemerintahan di dunia.
Di mana menurutnya, semua negara saat ini sedang kesulitan ekonomi akibat pandemi covid 19 hingga distrupsi ekonomi.
Melihat hal tersebut, Nicho Silalahi tampak memberikan komentar menohok terhadap presiden Jokowi hingga menyinggung persoalan minyak goreng langka saat ini.
“ Kiraain bapak di telpon malaikat mau yang kehilangan Remote AC langitnya,” tutur Nicho di akun Twitter miliknya. Jumat, 25 Maret 2022.
- Kekayaan Nicke Widyawati jadi Sorotan, Nicho Silalahi: Yang Dilaporkan Aja Segini!
- Nicho Silalahi Ke Erick Thohir: Kalau Udah Tahu Bodoh Ya Mundur!
- Nicho Silalahi Kritik Keras Pengesahan RKUHP: Selamat Datang Orba Bertopengkan Merakyat
- Puan Maharani Hadiri Muktamar Muhammadiyah, Nicho Silalahi: Buat Apa Kalian Undang!
- Nicho Silalahi Sorot Perilaku Buzzer, Minta Polisi Tindak Penyebar Hoaks
Lanjut “kalau ditelfon kepala negara lain ya bodoh amah ah wong ngurus persoalan negara sendiri seperti minyak goreng aja bapak ga mampu, gimana mau atasi persoalan dunia? Ia gak sih?” pungkanya.
Sebelumnya, Persiden Jokowi Presiden Jokowi mengaku dirinya dihubungi sejumlah kepala negara dan pemerintahan di dunia. Di mana semua negara saat ini sedang kesulitan ekonomi akibat pandemic covid 19 hingga distrupsi ekonomi.
“Semua negara betul-betul pusing semua. Dalam 2 minggu ini, saya dapat telepon beberapa kepala negara/pemerintahan. Kemarin Presiden (Prancis) Emmanuel Macron telepon. Sebelumnya, Presiden (China) Xi Jinping telepon,” jelasnya.
Lebih Lanjut “Sebelumnya Perdana Menteri (Kanada) Justin Trudeau telepon, sebelumnya Kanselir Jerman baru telepon. Semuanya sama, bingung menyelesaikan persoalan-persoalan yang kita alami bersama,” sambungnya.
Dia mengatakan saat ini dunia dihadapi dengan ketidakpastiaan yang berdampak terhadap kelangkaan energi. Hal ini membuat harga minyak dunia menjadi naik.
“Coba kita lihat naik, yang dulu hanya USD 50-60 per barrel, sekarang USD 118 (per barel). (Naik) 2 kali lipat. Sehingga negara-negara yang tidak mensubsidi BBM-nya naik langsung 2 kali lipat. Bayangkan, kita naik 10 persen saja demonya 3 bulan, ini naik 2 kali lipat artinya 100 persen naik,” ujarnya.