Terkini.id, Makassar – Pengurus Wilayah KAMMI Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai organisasi pengkaderan kepemudaan menggelar Training Pengkader Nasional (TPN). Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 3-6 Juni 2021 di SIT Al-Biruni, Makassar.
Ketua Panitia TPN 3 Sulsel Muh. Faizal mengatakan bahwa TPN merupakan jenjang kaderisasi di KAMMI yang bersifat akselerasi karena menggabungkan dua pelatihan, yaitu Training for Instruktur (TFI) dan Dauroh Pemandu Madrasah Klasikal (DPMK).
“TPN 3 Sulsel dikhususkan untuk kader KAMMI Indonesia Tengah, namun ada beberapa peserta dari regional Barat dan Timur,” pungkasnya. Lebih lanjut beliau mengatakan “Terlaksananya kegiatan ini diharapankan lahir instruktur dan pemandu handal yang mampu mengelolah pelatihan di KAMMI sehingga lebih inovatif dan efektif,” ungkap Faizal, Minggu 6 Juni 2021.
Sementara Ahmad Akbar, Ketua Umum PW KAMMI Sulsel berharap KAMMI punya posisitioning dan brand image tersendiri di tengah masyarakat.
“Sumber daya alam dan modal kita mungkin saja direbut oleh asing, tetapi jangan sampai mental dan kepribadian anak bangsa kita dilucuti oleh kebodohan kita sendiri,” ujarnya.
- KAMMI Sulsel Tanggapi Rencana Kenaikan BBM Subsidi
- Tingkatkan Kualitas, KAMMI Sulsel Ikuti Workshop Instruktur Nasional
- Ketua KAMMI Sulsel Juara 1 Lomba Karya Tulis Asuransi Syariah
- Soal Kisruh KAMMI Sulsel, Pengurus Daerah: Kami Harap Segera Selesai
- Lawan Radikalisme, Ketua FKPT Sulsel: Otak Harus Diproteksi Dari Paham Radikalisme
Menurutnya, KAMMI sudah perlahan terseret ke wilayah tersebut, namun optimisme harus terus dibangun. Salah satu bentuk optimisme tersebut adalah TPN, karena lewat kegiatan ini lahir kader yang akan menjaga moralitas KAMMI.
Di awal sesi TPN ini dilaksanakan pula Stadium Generale dengan mengangkat tema ‘Kokohkan Kaderisasi, Jayakan Negeri’.
Hadir sebagai narasumber dari berbagai latar belakang, akademisi hingga aktivis kepemudaan. Kanita Kahfi, Ketua Umum KNPI Sulsel juga turut menjadi narasumber.
Kanita menyampaikan bahwa Sulawesi Selatan tidak pernah krisis Pemimpin, baik itu pemimpin laki-laki ataupun perempuan. Oleh karena itu, menurutnya, semua pihak harus senantiasa merespons berbagai perubahan zaman.
Sementara Syarifuddin Jurdi, Presidium pertama KAMMI Sulsel yang sekarang berprofesi sebagai komisioner KPU Sulsel mencoba membawa peserta diskusi melihat peran kompleks dari pemuda muslim.
“Anak muda muslim harus bergerak melampaui tembok-tembok mesjid. Aktif mengumandangkan perlawanan terhadap kemaksiatan dan otoritarianisme. Wujud konkritnya adalah menyiapkan diri menjadi pemimpin serius di masa mendatang,” tuturnya.
Kegiatan tersebut ditutup dengan arahan Ketua BPK PP KAMMI, Rijal Muharram dengan pesan hangat tentang pentingnya kolaborasi.
“Sekarang adalah era kolaborasi, dimana setiap elemen bangsa harus bergerak beriringan dan saling melengkapi,” ujarnya.
Menurutnya, kolaborasi menghendaki setiap elemen untuk tumbuh bersama bukan besar sendiri dan mengerdilkan yang lain.
Di akhir acara, Ahmad Akbar berterima kasih kepada seluruh kader KAMMI yang telah berkontribusi dan menyukseskan kegiatan ini.
Citizen Reporter : Ahmad Akbar