Terkini.id, Jakarta – Regulator kesehatan Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat, 21 Oktober 2022 memperkirakan bahwa BQ.1 dan BQ.1.1 yang terkait erat menyumbang 16,6% dari varian virus corona di negara itu, hampir dua kali lipat dari minggu lalu, sementara Eropa mengharapkan mereka menjadi varian dominan dalam sebulan.
Dilansir dari Reuters, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan varian tersebut kemungkinan akan meningkatkan kasus dalam beberapa minggu hingga bulan mendatang di kawasan Eropa.
Kedua varian tersebut merupakan turunan dari subvarian Omicron BA.5, yang merupakan bentuk dominan dari virus corona di Amerika Serikat. Regulator di Eropa dan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengizinkan vaksin booster yang menargetkannya.
Belum ada bukti bahwa BQ.1 terkait dengan peningkatan keparahan dibandingkan dengan varian Omicron BA.4 dan BA.5 yang beredar, kata pejabat Eropa, tetapi memperingatkan itu mungkin menghindari perlindungan kekebalan, mengutip penelitian laboratorium di Asia.
“Varian ini (BQ.1 dan BQ.1.1) sangat mungkin dapat menyebabkan gelombang penyakit yang sangat buruk pada musim dingin ini di AS karena sudah mulai terjadi di Eropa dan Inggris,” kata Gregory Poland, seorang ahli virologi dan peneliti vaksin. di Klinik Mayo.
Di Amerika Serikat (AS), kasus mingguan telah menurun baru-baru ini, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Jumlah virus corona yang ditemukan dalam sampel air limbah yang diuji oleh Biobot Analytics pada dasarnya datar di seluruh Amerika Serikat selama enam minggu terakhir. Sampel air limbah sering memprediksi kemungkinan lonjakan Covid-19 sebelum data CDC.
Varian baru dipantau secara ketat oleh regulator dan produsen vaksin jika mereka mulai menghindari perlindungan yang ditawarkan oleh suntikan saat ini.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO minggu ini mengatakan BQ.1.1 beredar setidaknya di 29 negara.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS. mengatakan pada hari Jumat, 21 Oktober 2022 bahwa BQ.1 dan BQ.1.1 minggu lalu diperkirakan mencapai 9,4% dari varian yang beredar.