Keras! Politisi PDIP: Berani-beraninya Barisan Sakit Hati dan Kadrun secara Negatif Komentari Pernyataan Bapak Jokowi Mengenai….

Keras! Politisi PDIP: Berani-beraninya Barisan Sakit Hati dan Kadrun secara Negatif Komentari Pernyataan Bapak Jokowi Mengenai….

R
R
Resty
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, JakartaPolitisi PDIP, Ruhut Sitompul menyindir “Barisan Sakit Hati” dan “kadrun” yang berkomentar negatif soal pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengenai pendisiplinan WhatsApp Group TNI-Polri.

“Berani-beraninya Barisan Sakit Hati Kadrun-kadrun secara negatif mengkomentari Pernyataan Bapak Joko Widodo mengenai Keluarga Besar TNI-POLRI agar disiplin menggunakan WA,” kata Ruhut Sitompul melalui akunTwitter pribadinya pada Kamis, 3 Maret 2022.

“Makin jelas mereka tidak mengerti bahwa Presiden RI sesuai UU Panglima Tinggi TNI-POLRI,” sambungnya.

Dilansir dari berita Detik News, Presiden Jokowi meminta agar grup WhatsApp (WAG) di kalangan TNI-Polri didisiplinkan.

Hal itu disampaikan Jokowi kepada jajaran TNI-Polri dalam rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri 2022 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur (Jaktim) pada Selasa, 1 Maret 2022.

Baca Juga

“Juga hal-hal kecil tapi harus mulai didisiplinkan di WA group. Saya melihat (percakapan) di WA group (TNI-Polri), karena di kalangan sendiri, (dianggap) boleh, hati-hati,” kata Jokowi.

Jokowi mewanti-wanti bahwa percakapan di WAG yang tak seturut disiplin TNI-Polri tidak boleh dibiarkan terus-menerus.

Dia mencontohkan salah satu percakapan yang dimaksud adalah soal penolakan Ibu Kota Negara (IKN).

“Kalau seperti itu diperbolehkan dan diteruskan, hati-hati. Misalnya berbicara mengenai IKN (ibu kota negara), ‘nggak setuju, IKN apa’. (Kepindahan IKN) itu sudah diputuskan oleh pemerintah dan sudah disetujui oleh DPR,” jelasnya.

Presiden Jokowi berkali-kali menekankan soal disiplin pada jajaran TNI-Polri tak bisa diperdebatkan.

Ia mengaku membaca percakapan di WAG yang ia maksud menyimpang dari disiplin TNI-Polri tersebut.

“Kalau di dalam disiplin TNI dan Polri, sudah tidak bisa diperdebatkan. Kalau di sipil, silakan. Apalagi di WA group dibaca gampang, saya baca itu,” ungkap Jokowi.

Jokowi mengingatkan bahwa jika penyimpangan kecil dibiarkan, maka berpotensi menjadi penyimpangan besar dan akhirnya mengakibatkan TNI-Polri kehilangan kedisiplinannya.

“Karena disiplin tentara dan disiplin polisi itu berbeda dengan sipil dan dibatasi oleh aturan oleh pimpinan, itu saya ingatkan,” tegasnya.

Jokowi menyampaikan bahwa kepolisian dan militer di seluruh dunia memiliki aturan disiplin sendiri.

“Di seluruh dunia, yang namanya tentara itu harus punya yang namanya aturan sendiri. Kitab undang-undang hukum disiplin tentara, yang intinya, kalau kita lihat intinya, adalah kesetiaan tegak lurus. Saya baca-baca, ‘Ini apa sih intinya’, kesetiaan tegak lurus,” pungkas Jokowi.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.