Terkini.id, Jakarta – Ketua Forum Pemuda Dayak Kalimantan Tengah atau Fordayak Kalteng, Bambang Irawan menyampaikan pesan kepada jurnalis senior, Edy Mulyadi mengenai peradilan adat Dayak.
Bambang menegaskan bahwa peradilan adat Dayak bukanlah untuk mematikan ataupun membunuh Edy Mulyadi.
Sebagaimana diketahui, Edy Mulyadi diprotes oleh masyarakat Dayak dan berbagai pihak lainnya karena menyebut calon Ibu Kota Negara (IKN) sebagai “tempat jin buang anak”.
Edy Mulyadi dinilai telah menghina Kalimantan yang merupakan lokasi calon IKN.
“Semua orang Dayak terluka gara-gara pernyataan Edy. Nah, untuk Edy, jangan kabur,” kata Bambang.
- Kasus Edy Mulyadi Kalimantan Tempat Jin Buang Anak Memicu Keresahan Masyarakat
- Edy Mulyadi Terseret Kasus Ujaran Kebencian, Polisi: Penyelidikan Proses Tahap II!
- Haikal Hassan, Alfian Tanjung dan Edy Mulyadi: Kami Akan Lakukan Sesuatu ke Negara
- Buntut Pakai Atribut Sunda, Ridwan Kamil Geram ke Edy Mulyadi: Jangan Pakai Simbol Mulia untuk Rendahkan Peradaban!
- Ahli Hukum Tata Negara Benarkan Arteria Tidak Bisa Dipidana: Kiamat Kalau Anggota DPR Dihukum
Hal ini ia sampaikan melalui video yang diunggah oleh aktivis dan pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda di akun Instagram resminya pada Minggu, 30 Januari 2022.
Dalam video tersebut, nampak Abu Janda dan Bambang Irawan serta anggota Dewan Budaya Dayak, Thoeseng Asang.
Bambang juga menjawab kekhawatiran bahwa peradilan adat Dayak bisa berbahaya bagi keselamatan Edy Mulyadi.
“Peradilan adat Dayak itu bukan untuk mematikan ataupun membunuh Anda!” tegasnya.
Sebelumnya, pengacara Edy Mulyadi, Herman Kadir mengaku kliennya siap datang ke Kalimantan untuk meminta maaf secara hukum adat mengenai ucapan “tempat jin buang anak”.
Namun, kata Herman Kadir, Edy Mulyadi meminta jaminan keamanannya jika datang ke Kalimantan.
“Kita disuruh datang ke sana, Pak Edy-nya ke Kalimantan, ya bukan nggak mau, ya, berani-berani saja,” katanya pada Jumat, 28 Januari 2022, dilansir dari Detik News.
“Sekarang siapa yang berani menjamin keamanannya ke Kalimantan itu, katanya hukum adatnya harus ke Kalimantan minta maaf, silakan saja saya bilang, tapi siapa yang menjamin keamanan di sana,” katanya lagi.
“Mau dia datang ke sana, tapi minta jaminan keamanan,” sambungnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
