Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Abu Janda mengomentari versi Front Pembela Islam (FPI) terkait kronologi kejadian enam laskar mereka yang tewas ditembak mati oleh aparat kepolisian di kawasan Tol Jakarta-Cikampek.
Lewat unggahannya di Instagram Permadiaktivis2, Kamis 10 Desember 2020, Abu Janda mengatakan bahwa polisi terus diserang oleh versi FPI tersebut.
Ia pun menyebutkan bahwa versi FPI terkait kronologi peristiwa itu adalah tidak benar atau hoaks.
Hal itu, kata Abu Janda, dilakukan FPI dengan tujuan untuk melemahkan institusi penegak hukum.
Dalam unggahannya itu, Abu Janda juga menyinggung soal kabar Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang telah ditetapkan tersangka atas kasus kerumunan massa di Petamburan.
- PSM Makassar vs Persebaya: Berebut Momentum Setelah Laga Tertunda
- Kalla Pakai Konsultan Hukum Hendropriyono Lawan GMTD, Hadapi Gugatan Perdata dan Pidana
- Pengawasan APBD Sulsel, Kadir Halid Berkunjung ke SMAN 3 Makassar
- Wali Kota Makassar Sabet Penghargaan Top Leader on Digital Implementation 2025
- Membanggakan, Mahasiswi FK Unhas Raih Juara Duta Kampus Indonesia 2025
“Hari ini R1zieq resmi jadi Tersangka. Jadi paham kan kenapa Polisi diserang masif oleh cerita HOAX kronologi penembakan versi FP1? Karena tujuannya untuk melemahkan penegakan Hukum,” tulisnya.
Abu Janda lewat unggahannya juga memberikan dukungan kepada Polri untuk terus menegakkan hukum di Indonesia.
Menurut pria bernama lengkap Permadi Arya ini, rakyat lebih percaya kepada polisi dibandingkan FPI.
“Maju terus divisihumaspolri tegakkan hukum! RAKYAT PERCAYA POLISI,” tulis Abu Janda menandai Instagram Divisi Humas Polri.
Dalam unggahannya, Abu Janda juga mengatakan bahwa hanya pendukung teroris yang percaya versi FPI terkait kronologi insiden penembakan tersebut.
“Cuma pendukung Teroris yang percaya cerita versi FP1,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
