Terkini.id, Jakarta – Ketua DPD, LaNyalla Mahmud Mattalitti mengkritik para elite politik yang memunculkan dan mendukung wacana penundaan Pemilu 2024.
LaNyalla juga juga merasa kasihan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi jika wacana ini terus berlanjut.
Terlebih, Presiden Jokowi telah pernah menyatakan penolakan terhadap penambahan masa jabatan menjadi tiga periode.
Sebagaimana diketahui, wacana penundaan Pemilu 2024 memyeruka usai dilontarkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dan didukung Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan serta Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
LaNyalla pun mengingatkan bahwa wacana ini memang belum direspons oleh masyarakat lapis bawah.
- Persilahkan Jokowi Dimakzulkan, Ketua DPD LaNyalla: Saya Tak Bisa Halangi
- Dituding Jadi Dalang Demo Mahasiswa, LaNyalla: Insya Allah Nanti Saya Jadi Presiden!
- Ingatkan Para Elite, LaNyalla: Kalau Sudah Kelewatan, Bisa Pecah Revolusi Sosial
- Soal Kasus Herry Wirawan, LaNyalla: Pesantren yang Benar Pasti Miliki Tradisi Pengajaran Keilmuan Agama yang Standar
Namun, menurutnya, bukan berarti rakyat sebagai pemilik kedaulatan dan pemilik negara ini akan setuju.
“Sekarang mungkin rakyat masih diam, masih punya batas kesabaran melihat tingkah pola elit politik,” kata LaNyalla pada Senin, 28 Februari 2022, dilansir dari Sindo News.
“Tapi kalau sudah kelewatan, bisa pecah revolusi sosial. Pemilik negara ini bisa marah dan para elit politik bisa ditawur oleh rakyat,” sambungnya.
Sebab, lanjut LaNyalla, satu-satunya sarana bagi rakyat untuk melakukan evaluasi atas perjalanan bangsa hanya melalui Pemilu yang diselenggarakan setiap 5 tahun.
“Itu pun rakyat sudah dipaksa memilih calon pemimpin yang terbatas, akibat kongsi partai politik melalui presidential threshold. Lalu sekarang cari akal untuk menunda Pemilu. Ini namanya sudah melampaui batas. Dan Allah SWT melarang hamba-Nya melampaui batas,” tandasnya.
LaNyalla mengatakan bahwa akyat sebagai pemilik negara bukan orang yang tidak mengerti.
Justru, menurutnya, rakyat sangat punya kearifan berpikir. Bahkan dengan logikanya, rakyat mengatakan, kalau tidak punya anggaran, kenapa yang ditunda bukan pembangunan IKN?
Lagipula, sambung LaNyalla, para elit politik seharusnya tidak memberi masukan yang menjerumuskan kepada Presiden.
“Kasihan Pak Jokowi, beliau kan sudah pernah menyatakan menolak tiga periode dan tidak mau diperpanjang. Rakyat masih ingat itu,” katanya.
LaNyalla mengingatkan bahwa kita tidak boleh menjalankan negara ini dengan suka-suka, apalagi ugal-ugalan dengan melanggar Konstitusi, atau mencari celah untuk mengakali Konstitusi.
“Saya berulang kali mengajak semua pihak untuk berpikir dalam kerangka Negarawan,” ungkapnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
