Kronologis Kasus Somasi Es Teh Indonesia Kepada Pelanggannya
Komentar

Kronologis Kasus Somasi Es Teh Indonesia Kepada Pelanggannya

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Merek salah satu perusahaan minuman bernama Es Teh Indonesia menjadi viral lantaran mensomasi salah satu pelanggannya yang memberi kritikan bahwa produk minumannya terlalu manis.

Kasus somasi Es Teh Indonesia bermula dari pelanggannya yang mengkritik lewat akun media sosial pribadinya bernama @Gandhoyy.

Akun Twitter @Gandhoyy menyebutkan bahwa salah satu minuman Es Teh Indonesia yang bernama Chizu Red Velvet mempunyai kadar gula yang terlalu tinggi.

Beberapa saat kemudian Es Teh Indonesia langsung mengirimkan surat somasi kepada pelanggannya tersebut karena merasa keberatan atas apa yang diucapkan olehnya.

Melihat dirinya mendapatkan kiriman surat somasi dari Es Teh Indonesia, membuat pemilik akun Twitter @Gandhoyy langsung menuliskan permohonan maafnya.

DPRD Kota Makassar 2023

Dalam permohonan maaf ini, Gandhi selaku pemilik akun Twitter @Ghandoyy menyatakan penyesalannya lantaran membuat opini yang dapat menyebabkan kerugian bagi Es Teh Indonesia.

“Selamat pagi, perkenalkan saya Gandhi sebagai pemilik akun twitter @Gandhoyy yang pada beberapa hari lalu saya membuat tweet yang tidak mengenakkan kepada perusahaan minuman PT. ES Teh Indonesia Makmur yang dimana saya mencela produk yang saya konsumsi yang menyebabkan kerugian…” ujar Gandhi, dikutip terkini.id dari akun Twitter @Ghandhoyy, Senin 26 September 2022.

“Pada perusahaan minuman terkait. Sehingga disini saya sendiri ingin memohon maaf kepada PT. ES Teh Indonesia Makmur karena saya telah membuat twit yang ramai diperbincangkan publik yang berhubungan dengan salah satu produknya yaitu ‘Chizu Red Velvet’ yang saya beropini dan juga..” lanjut Gandhi.

“Sekaligus menjelekkan nama produk, pemberian informasi yang keliru, kandungannya, dan nama perusahaan. Sekali lagi saya memohon maaf terhadap twit yang saya buat atas pencemaran nama baik PT. ES Teh Indonesia Makmur. Terima kasih,” sambung Gandhi.

Sebagai informasi, dalam surat somasi yang dilayangkan oleh Es Teh Indonesia, pihaknya mempermasalahkan kata binatang dan kurang bagus yang dilontarkan oleh Gandhi lewat media sosialnya.

Selain itu, perkataan Gandhi soal minuman Chizu Red Velvet terasa seperti produk yang mengandung gula seberat 3 kg dianggap sangat menyesatkan masyarakat terutama para pelanggan setia Es Teh Indonesia.

“Sehingga kurang pantas menyatakan bahwa produk Chizu Red Velvet (minuman) seperti gula seberat 3 kg. Kami menganggap pernyataan tersebut dapat menyebabkan pemberian informasi keliru dan/atau menyesatkan kepada konsumen/publik,” imbuh Tim Legal Es Teh Indonesia, Brian Michel.

“Dengan ini kami memperingatkan dan menegur dengan keras (somasi) saudara untuk segera melakukan penghapusan dan klarifikasi pernyataan (tweet) pada akun twitter pribadi saudara, paling lambat 2×24 jam sejak tanggal surat ini,” pungkas Tim Legal Es Teh Indonesia, Brian Michel.

Kronologis Kasus Somasi Es Teh Indonesia Kepada Pelanggannya
Tangkapan Layar Isi Surat Somasi Es Teh Indonesia Kepada Gandhi (Twitter @Ghandoyy)

Diketahui sebelumnya, Es Teh Indonesia merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 2018 oleh Haidhar Wurjanto.

Perusahaan ini pernah ditawarkan sebagai bisnis waralaba. Jumlah outlet dari Es Teh Indonesia adalah 945 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dilansir dari suara.com, pada tahun 202 Es Teh Indonesia memilih Nagita Slavina sebagai CEO perusahaan yang nantinya bertugas untuk mempromosikan produk perusahaan ke jenjang yang lebih luas.

Sementara itu untuk harga produk minuman Es Teh Indonesia bervariasi, mulai dari Rp9.000 sampai Rp23.000.