Terkini.id, Makassar – Langkah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ikut mengusung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden menunjukkan tanda Koalisi Indonesia Bersatu sedang goyah bahkan bakal bubar. Belum lagi, anggota koalisi lainnya, PAN disebut-sebut bakal ikut bergabung dukung Ganjar.
Penggagas KIB, Airlangga Hartarto belakangan ini gencar melakukan pertemuan dengan berbagai pimpinan Partai di luar KIB.
Seperti diketahui, Airlangga yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar, sebelumnya membangun Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB bersama PPP dan PAN.
Sebelumnya, Airlangga mewakili Golkar melakukan pertemuan dengan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.
Ketua Badan Pemenangan Pilpres Partai Golkar, Nusron Wahid mengungkapkan, Airlangga Hartarto telah bertemu dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, dan koalisi antara kedua partai tersebut makin berpeluang untuk terwujud.
Meski begitu, pertemuan tersebut tetap menegaskan keberadaan KIB, dan Airlangga sebagai pengusungnya. Pertemuan Golkar dan PKB disebutkan Nusron sebagai upaya untuk menjembatani terbentuknya koalisi besar yang mengintegrasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
“Golkar dan PKB sama-sama bersepakat untuk menjadi jembatan adanya integrasi koalisi besar, yaitu KIB dan KIR,” ungkap Nusron seperti dikutip dari tayangan kompas TV, beberapa hari lalu.
Nusron juga mengungkapkan, penyatuan KIB dan KIR dalam koalisi besar ini nantinya juga akan menggandeng PDI Perjuangan.
Pertemuan dengan Partai Demokrat
Sebelum bertemu dengan Partai PKB terkait integrasi KIB dan KIR, Airlangga sebelumnya melakukan pertemuan dengan Partai Demokrat di Cikeas pada akhir Mei 2023 lalu.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menilai, langkah-langkah Partai Golkar tersebut sepertinya hendak memuluskan keinginan Presiden yang diduga ingin menjegal Pencapresan Anies Baswedan.
Menurut dia, Golkar yang selalu dekat dengan ‘RI Satu’, sedang menjalankan misi mengganjal Koalisi Perubahan yang sedang dibangun Nasdem-PKS-Demokrat.
“Golkar bisa saja bawa Demokrat masuk ke KIB,” terang Ujang lewat tayangan kompastv.
Menurut dia, paling tidak ada dua skenario yang dijalankan untuk ‘merecoki’ Demokrat yang juga mengganggu Koalisi Perubahan, yakni dengan memecah Partai Demokrat jadi dua lewat gugatan PK (Peninjauan Kembali) yang diajukan oleh Moeldoko.
“Skenario kedua, Golkar menemui SBY, partai Golkar, yang tentunya pasti atas izin presiden. Karena dia (Airlangga) kan Ketua Umum (Golkar) sekaligus Menteri,” ungkap dia.