Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Denny Siregar menanggapi soal peristiwa seorang mahasiswa di Bogor yang nyaris membunuh orang tuanya karena dilarang berangkat jihad ke Suriah.
Denny Siregar lewat cuitannya di Twitter, Kamis 4 Maret 2021, menilai mahasiswa yang hendak jihad dan nyaris membunuh orang tuanya itu sudah mabuk agama.
Ia pun menilai, mabuk agama itu sudah seperti orang yang mabuk kecubung.
“Mabok agama itu kayak orang mabuk kecubung,” cuit Denny Siregar.
Lantaran mabuk agama tersebut, kata Denny, mahasiswa itu pun sudah kehilangan akal sehingga nyaris membunuh kedua orang tuanya sendiri.
- Program Hafalan Juz 30 Pemprov Sulsel Dapat Kritik Denny Siregar: Diketawain Sama China
- Denny Siregar Prediksi Prabowo Subianto Akan Gandeng Gibran Rakabuming Sebagai Cawapres
- Polisi Tak Temukan Proyektil Penembakan Bahar Smith, Denny Siregar: Drama Zonk
- Prediksi Denny Siregar: Pilpres 2024 Hanya Ganjar Vs Prabowo, Anies Makin Lemah
- Denny Siregar: Mau Ibadah Natal Aja Susah, Nabi Pasti Nangis!
Selain itu, menurut Denny, gegara mabuk agama orang bisa menganggap dirinya adalah pasukan Tuhan
“Akal hilang, berasa di alam lain, dan menganggap dirinya adalah pasukan Tuhan,” tutur Denny Siregar dengan emotikon tertawa.
Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa di Bogor yang terpapar radikalisme, Putra (nama samaran) nyaris membunuh orang tuanya lantaran dilarang ke Suriah untuk melakukan Jihad.
Peristiwa itu disampaikan Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan. Ia mengaku mendapatkan laporan dari masyarakat terkait tingkah mahasiswa Bogor tersebut.
Adapun Putra, kata Ken, adalah keponakan Polisi yang menjabat Wakapolres dan tantenya adalah polwan dengan pangkat Kombes berdinas di Mabes Polri.
Ken menjelaskan, sebelum terpapar Radikalisme Putra adalah pemuda yang taat dan penurut pada orang tua serta rajin beribadah.
“Keluarga kemudian mendapati perubahan drastis pada anaknya, terjadi penyimpangan perilaku menurut kawan-kawan,” kata Ken.
Mengutip Arrahmahnews.com, Putra saat kuliah sering berdialog dengan frontal dan memojokan, menyalahkan pemerintah maupun aparat.
“Semua yang dilakukan oleh pemerintah dan aparat (menurut Putra) salah,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Ken, Putra juga pernah mengecat dinding rumahnya yang semula putih lalu diganti dengan warna cat hitam dan di tengahnya ditulis kalimat tauhid.
“Putra selalu marah-marah ketika minta dana dan tidak dikasih, dan tidak segan-segan untuk melempar perabot rumah tangga,” ungkapnya.
Bahkan, menurut Ken, pemuda itu juga pernah menendang dan memukul kedua orang tuanya yang sedang salat berjamaah di rumah.
“Sampai lebam-lebam dan memar karena tidak dikasih dana untuk keluar negeri dengan alasan jihad. Sempat ambil senjata tajam tapi berhasil direbut oleh orang tuanya,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
