Terkini.id, Makassar– Mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan melakukan aksi demonstrasi hingga malam hari sebagai bentuk respon terhadap pemerintah Joko Widodo yang resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite hingga solar.
Aksi unjuk rasa dilakukan depan kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Mahasiswa memblokade jalan dan membakar ban bekas. Aksi tersebut dilakukan sejak sore hingga malam dan menyebabkan macet panjang.
Seperti di kutip dari CNN, Mahasiswa tersebut protes terhadap Presiden yang menaikkan harga BBM Pertalite jadi Rp10 ribu perliter. Mahasiswa menilai keputusan Jokowi akan menambah kesengsaraan rakyat kecil.
“Kebijakan menaikkan harga BBM itu sangat tidak pro terhadap rakyat. Makanya itu kebijakan tersebut harus ditolak,” kata salah satu mahasiswa dalam orasinya, pada Sabtu 03 Agustus 2022, lalu.
Hingga pukul 19.20 WITA, aksi masih berlangsung hingga menyebabkan terjadi kemacetan yang panjang baik mengarah ke Kota Makassar maupun ke Kabupaten Maros.
- Diduga Kasus Pelecehan Seksual, Warga Balang Beru Jeneponto Gelar Aksi Unjuk Rasa, Terlihat Sajam
- Ratusan Warga Palopo Gelar Aksi Unjuk Rasa Imbas Pemilihan Ketua RT-RW Jelang Pilkada
- Unjuk Rasa Suporter PSM Makassar, Minta Manajemen Bayar Gaji Pemain
- Para Buruh Unjuk Rasa di Kantor Gubernur, Disnakertrans Sulsel Tunda Pengumuman Kenaikan UMP
- Pj Gubernur Sulsel Minta Maaf, ABDESI Minta Tetap Mundur
Sementara itu, pihak kepolisian yang melakukan pengamanan berusaha mengalihkan arus kendaraan ke beberapa jalan alternatif untuk mengurai kemacetan.
Presiden Joko Widodo resmi menaikkan harga BBM. Menteri Energi Arifin Tasrif mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi, pertalite dan solar subsidi, serta bahan bakar subsidi Pertamax.
Rinciannya, harga pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Di lokasi yang berbeda, puluhan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM. Massa aksi menutup satu lajur jalan.
Di kutip dari detikSulsel, aksi unjuk rasa di depan Kampus UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu (3/9/2022) sekitar pukul 21.57 Wita, sejumlah mahasiswa memblokade jalan menggunakan bambu dan spanduk. Penutupan jalan itu membuat kemacetan panjang dari arah fly over menuju kantor Gubernur Sulsel.
Aksi unjuk rasa itu mereka lakukan tanpa adanya orasi. Massa aksi hanya membunyikan sirine dari megaphone sambil membakar ban di tengah jalan sambil berdiri di blokade jalan yang mereka buat.
Dalam spanduk blokade itu tertulis “Aliansi Mahasiswa UMI Lawan Penindasan Tolak Kenaikan BBM”. Selain itu ada juga yang bertuliskan “Harga BBM Naik Rakyat Menjerit”.
Salah satu peserta aksi, Arham mengatakan unjuk rasa yang mereka lakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang dianggap tidak lagi memihak pada kepentingan rakyatnya.
“Keputusan presiden yang menaikkan BBM itu sangat memberatkan masyarakat. Itulah yang menjadi tuntutan kami dari Aliansi Mahasiswa UMI untuk bagaimana kemudian menyampaikan bahwa keputusan itu tidak sangat merata untuk dirasakan di Indonesia,” kata Arham kepada detikSulsel di lokasi.
Arham juga mengaku jika aksi yang mereka lakukan tersebut baru pra kondisi. Mereka akan kembali menggelar aksi lanjutan setelah melakukan konsolidasi dengan berbagai kelompok organisasi mahasiswa lainnya.
“Kami akan terus aksi sampai keputusan dianulir pemerintah,” tegasnya.
Perlu di ketahui, rencana mahasiswa dan Masyarakat luas bakal aksi besar-besaran di beberapa titik di Makasar merespon kebijakan pemerintah.
Sahrul Pahmi
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
