Menteri Keuangan Rusia : Klaim Bahwa Rusia Tidak Dapat Memenuhi Kewajiban Utang Negaranya Tidak Benar

Terkini.id, Jakarta – Dengan menggunakan Rubel (mata uang lokal Rusia), Rusia akan membayar utang-utang dalam mata uang asing.

Hal tersebut disampaikan Kementerian Keuangan Rusia, ia menegaskan bahwa Rusia bakal tetap membayar utang luar negerinya.

Jika negara-negara barat masih terus melakukan sanksi pengucilan bank lokal hal tersebut akan dilakukan.

Sebagai imbas dari invasi Rusia di Ukraina, sanksi Barat telah memutuskan Rusia dari bagian-bagian penting pasar keuangan global.

“Klaim bahwa Rusia tidak dapat memenuhi kewajiban utang negaranya tidak benar,” kata Menteri Keuangann Anton Siluanov dilansir dari Detikcom. Senin, 14 Maret 2022.

Pada hari Rabu, pemerintah Rusia akan membayar dua obligasi berdenominasi dolar yang berjumlah mencapai US$ 117 juta atau sekitar Rp 1,68 triliun (dalam kurs Rp 14.350).

“Kami memiliki dana yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban kami,” ujar Siluanov.

Beberapa bank Rusia telah dikeluarkan dari jaringan pembayaran internasional SWIFT, membuatnya lebih sulit untuk mengirimkan uang ke luar negeri.

Jika pembayaran dalam mata uang asing tidak dimungkinkan karena sanksi, Kementerian Keuangan mengumumkan akan melakukan pembayaran dalam Eurobonds berdenominasi rubel.

Jika ini terjadi, Rusia akan gagal memenuhi kewajibannya. Dalam beberapa pekan terakhir, rubel telah jatuh ke posisi terendah baru.

“Pembekuan rekening bank sentral dan mata uang asing pemerintah dapat dilihat sebagai keinginan dari beberapa negara Barat untuk mengatur default buatan,” kata Siluanov

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.