Merasa Ditipu, Peserta FPI Palsu: Saya Ditelepon Disuruh Baca Doa di Monas
Komentar

Merasa Ditipu, Peserta FPI Palsu: Saya Ditelepon Disuruh Baca Doa di Monas

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Sebuah video klarifikasi seorang pria mengenai FPI beredar luas di media sosial. Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik tersebut nampak seorang pria mengaku bahwa dirinya dijebak oleh seseorang.

Video klarifikasi itu dibagikan oleh akun pegiat media sosial Eko Widodo @ekowboy2 seperti terlihat pada hari ini Selasa, 7 Juni 2022. 

Eko juga menjelaskan korlap FPI gadungan mereka dijebak dan ada bohir yang bayar 150 ribu perkepala. Ia juga menyindir pendukung Ganjar.

“Dari keterangan korlap FPI gadungan mereka dijebak, atribut FPI sdh disiapkan dilokasi & ada bohir yg bayar 150rb perkepala..” tulis Eko Widodo @ekoboy2

“Tapi anehnya pendukung Ganjar kompak viralkan dg narasi serupa sprt dalam satu komando!!,” sambungnya.

Merasa Ditipu, Peserta FPI Palsu: Saya Ditelepon Disuruh Baca Doa di Monas
DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Dalam video itu, nampak seorang pria bersorban putih membuat pengakuan bahwa dirinya merasa tertipu dan dibohongi oleh seseorang yang menelponnya pada malam hari.

Pria itu lantas meminta maaf kepada Front Persaudaraan Islam (FPI) atas kejadian yang mencoreng nama FPI.
Tak hanya itu, pria itupun menceritakan kronologi awal mula dari kesalah pahaman ini yang menyeret nama FPI muncul kembali ke permukaan.

“Kronologis yang sesungguhnya, malam saya ditelepon oleh bapak Edi jam 09.00 disuruh baca do’a atau berdoa di Monas”, ungkap pria dalam video.

Setelah menyetujui permintaan penelpon atas nama Edi, pria itu lantas mengajak para jamaah dan santrinya untuk ikut berdoa bersama di Monas sesuai dengan permintaan Edi.

“pagi-pagi saya mengajak kepada jamaah dan santri mengajak ke Monas. Saya berangkat jam 7 dari lokasi langsung menuju ke lokasi ke Monas’, kata pria itu.

“Selesai sampai ke lokasi, maka saya merasa kaget di lokasi. Kekagetan saya sampai dilokasi tersebut, di mobil komando ada yang membagi-bagikan bendera komando FPI. Sementara saya tidak melihat pengurus kelompok besar FPI atau Front Persaudaran Islam yang berada di lokasi tersebut”, sambungnya.

Dengan pembagian bendera FPI dan tidak melihat pengurus FPI di lokasi yang ditentukan, maka saat itulah pria dalam video merasa bahwa dirinya telah dijebak dalam situasi ini.

“Saya merasa tertipu dan dibohongi dan diperalat oleh orang tersebut. Selesai acara tersebut, maka para jamaah selesai jam 11.30, selesai jam 11.30 maka kami pulang”, jelasnya.

Selain itu, dia mengakui bahwa jamaah yang ikut bersamanya ke lokasi, diberikan upah sebesar Rp 150 ribu per kepala oleh orang yang Bernama Edi.

“Seselasi di lokasi, maka bapak Edi mengasihkan uang tiap-tiap jamaah, tiap orang dikasih 150 ribu maka kami pasrah merasa dibohongin banget oleh orang itu”, tandasnya.