MUI DKI Bentuk Cyber Army Lawan Buzzer Usai Dapat Hibah Rp10 M, DS: Pantas Galak

MUI DKI Bentuk Cyber Army Lawan Buzzer Usai Dapat Hibah Rp10 M, DS: Pantas Galak

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkini.id, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta menjadi ramai di media sosial karena rencana untuk membentuk pasukan Siber atau cyber army untuk melawan para buzzer.

Menjadi sorotan, lantaran sebelumnya MUI DKI dikabarkan mendapat bantuan dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta yang nilainya sebesar Rp10 Miliar.

Tidak sedikit Influencer di media sosial mengaitkan dana hibah tersebut dengan upaya MUI membentuk cyber army untuk melawan para buzzer.

Penggiat media sosial, Denny Siregar misalnya, menyindir MUI yang akan membentuk tim Cyber Army tersebut.

“Pantes galaknya gak kira2.. 10 miliarrrr,” tulis Denny lewat akun media sosialnya, Minggu 20 November 2021.

Baca Juga

Sebelumny, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, Munahar Muchtar mengungkapkan rencana membentuk pasukan siber atau cyber army untuk melawan para pendengung atau buzzer di media sosial yang kerap menghantam ulama dan mendiskreditkan umat Islam.

“Insyaallah masih dalam rencana dan kita sudah serahkan pada Bidang Infokom MUI DKI,” kata Munahar dikutip dari CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, 18 November 2021.

Dalam keterangan resminya di situs MUI pusat dan MUI DKI, rencana tersebut dicetuskan dalam Rapat Koordinasi Bidang Infokom MUI se-DKI Jakarta di Hotel Bintang Wisata Mandiri, Senin pekan lalu.

Munahar meminta jajaran MUI DKI bisa menguasai teknologi informasi. Terlebih lagi Bidang Infokom merupakan otak MUI DKI dalam bidang informasi. Ia berharap Infokom MUI DKI dapat melakukan amal ma’ruf nahi mungkar untuk melawan para buzzer yang telah meresahkan umat Islam selama ini.

“MUI tidak usah takut untuk katakan yang Haq itu Haq. Saya punya prinsip kalau berkaitan dengan Al-Quran dan As-Sunnah tidak ada tawar menawar bagi saya,” ujar Munahar dikutip di situs resmi MUI pusat dan MUI DKI Jakarta, Jumat 19 November 2021.

Lebih lanjut, Munahar menjelaskan Infokom MUI DKI tidak sekadar bermain di atas mimbar. Namun, melalui penyebaran berita dan informasi melalui kanal media sosial resmi miliki MUI DKI.

Menurutnya, tim khusus siber itu akan berada di bawah koordinasi MUI DKI Jakarta. Tugasnya yakni membuat berita dan informasi yang akurat untuk disampaikan kepada masyarakat.

“MUI DKI juga perlu setiap hari membuat konten-konten dan setiap kegiatan MUI selalu dibuat beritanya,” katanya.

Munahar mengklaim pihaknya tak akan memakai dana hibah Pemprov untuk membentuk pasukan siber. 

Menurutnya, dana hibah tersebut bakal digunakan untuk membiayai pelaksanaan program kerja serta kegiatan operasional MUI DKI.

“Dana hibah hanya untuk melaksanakan program kerja serta operasional MUI, dari tingkat provinsi, kota, kecamatan, hingga kelurahan,” ujarnya.

Menurut Munahar, orang yang menghubungkan pembentukan pasukan siber tersebut dengan dana hibah tak paham tugas MUI.

Dituding Terkait Dana Hibah Rp10,6 Miliar

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Luqman Hakim menuding MUI DKI Jakarta membentuk pasukan siber untuk melawan buzzer yang menyerang ulama dan Gubernur DKI Anies Baswedan tak lepas dari hibah Pemprov DKI Jakarta senilai Rp10,6 miliar.

“MUI menyediakan diri menjadi penyebar berita keberhasilan Anies Baswedan, karena mendapat bantuan dari APBD Provinsi DKI Jakarta. Sangat disayangkan, lembaga MUI menjadi subordinat kepentingan politik perorangan,” kata Luqman.

Luqman mengingatkan MUI DKI bahwa dana hibah yang didapat dari Pemprov DKI bersumber dari APBD yang merupakan uang rakyat. Anggaran hibah tersebut bukan uang pribadi Anies. Ia menilai rencana pembentukan pasukan siber tersebut berlebihan.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.