Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Denny Siregar menanggapi soal aktivis kemanusiaan asal Papua Natalius Pigai yang melaporkan isu rasisme yang menyerang dirinya ke Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin.
Lewat cuitannya di Twitter, Senin 25 Januari 2021, Denny Siregar menilai jika Natalius Pigai merasa jadi korban rasisme maka seharusnya melapor ke polisi dan bukannya ke Menhan AS.
“Kalau merasa jadi korban rasisme, laporkan ke DivHumas_Polri pasti diproses,” cuit Denny Siregar.
Oleh karenanya, Denny pun mengaku heran dengan Natalius yang malah melaporkan serangan rasisme terhadap dirinya tersebut ke Menhan AS.
“Lha kok lapornya ke Menhan Amerika,” tuturnya.
- Momentum 356 Tahun Sulsel, Gubernur Luncurkan Proyek Multiyears Rp3,7 Triliun untuk Jalan, Irigasi dan RS Regional
- Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Wali Kota Makassar: Program Dirasakan Rakyat
- Logo HUT ke-418 Makassar Resmi Dipilih, Wali Kota Apresiasi Kreativitas Desainer Muda
- Sejak 18 Oktober 2025, Scoopy x Kuromi Edisi Terbatas Resmi Hadir di Makassar
- Sasar Generasi Muda, Honda Scoopy Kuromi Edition Bisa Dibeli Harga Segini di Wilayah Asmo Sulsel
Dalam cuitannya itu, Denny Siregar juga membagikan sebuah link artikel pemberitaan berjudul “Diserang Rasisme, Natalius Pigai ‘Lapor’ Menhan AS” yang tayang di situs Sumeks.co pada Senin, 25 Januari 2021.
Dalam isi artikel pemberitaan itu disebutkan, Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai melampirkan atau mentag nama Menhan AS Lloyd Austin dalam cuitannya di Twitter pada Minggu 24 Januari 2021.
Lewat cuitannya itu, Natalius Pigai bercerita tentang HAM di Papua dengan menyebut bahwa telah terjadi pembunuhan dan genosida gerakan lambat kepada warga Papua.
Natalius juga menyebut bahwa orang Papua telah melawan rasisme kolektif Indonesia selama 50 tahun.
“I am proud of you, mr LloydAustin black African American most powerful gentlement in the world. We have been on fire againt Indonesian Colective (state) Racism to black African Melanesian (Papuan) more then 50 years. Torture, killing & slow motion genocide. We need attention,” kata Natalius Pigai menandai Twitter Menhan AS.
“Aku bangga padamu, mr @LloydAustin Orang kulit hitam Afrika-Amerika paling kuat di dunia. Kami telah melawan rasisme kolektif (negara) Indonesia terhadap orang kulit hitam Melanesia Afrika (Papua) lebih dari 50 tahun. Penyiksaan, pembunuhan & genosida gerakan lambat. Kami butuh perhatian,” demikian arti cuitan Natalius tersebut dalam bahasa Indonesia.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.